Biodata Aung San Suu Kyi di Wikipedia Berubah setelah Ditahan Militer, Tertulis Tanggal Penangkapan
Biodata Aung San Suu Kyi di Wikipedia mengalami perubahan setelah ia ditangkap militer Myanmar, Senin (1/2/2021).
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Setelah Aung San Suu Kyi ditangkap, biodatanya di Wikipedia mengalami perubahan, Senin (1/2/2021).
Berdasarkan pengamatan Tribunnews, Wikipedia menambahkan tanggal penangkapan penasihat negara Myanmar ini.
"Pada 1 Februari 2021, NLD mengarakan Aung San Suu Kyi telah ditangkap oleh militer Myanmar setelah militer menyatakan hasil pemilihan umum pada November 2020 palsu," bunyi keterangan di Wikipedia.
Pernyataan tersebut mengutip pemberitaan BBC mengenai Aung San Suu Kyi.
Diketahui, Aung San Suu Kyi, ditahan oleh militer.
Baca juga: Aung San Suu Kyi Ditahan Bersama Tokoh Penting Lainnya, Juru Bicara: Militer Menguasai Ibu Kota
Baca juga: Aung San Suu Kyi Ditangkap, Inilah Kilas Balik Krisis Politik Myanmar
Hal ini disampaikan seorang juru bicara Liga Nasional untuk Demokrasi kepada CNN, Senin (1/2/2021).
Selain Aung San Suu Kyi, ada tokoh penting pemerintah lainnya yang juga ditahan.
"Aung San Suu Kyi dan beberapa tokoh senior lainnya ditahan di (ibu kota) Naypyidaw," kata juru bicara Myo Nyunt, dikutip Tribunnews dari CNN.
Ia menambahkan, beberapa menteri dari negara bagian di Myanmar telah ditahan oleh militer.
"Militer tampaknya menguasai ibu kota sekarang," imbuh dia.
Tindakan itu dilakukan setelah ketegangan antara pemerintah sipil dan militer meningkat setelah pemilihan umum yang menurut tentara curang.
NLD mengklaim kemenangan setelah pemilu digelar pada November 2020 lalu.
Hal itu menandai pemungutan suara demokratis kedua di Myanmar sejak berakhirnya kekuasaan militer pada 2015.
Dalam pernyataan yang dirilis 29 Januari, misi internasional di Myanmar mendesak militer untuk mematuhi norma-norma demokrasi.
"Kami menentang segala upaya untuk mengubah hasil pemilu atau menghalangi transisi demokrasi Myanmar," bunyi pernyataan itu, yang ditandatangani perwakilan dari AS, Inggris, dan Uni Eropa.
Baca juga: Aung San Suu Kyi Ditangkap, Inilah Kilas Balik Krisis Politik Myanmar
Baca juga: BREAKING NEWS : Tokoh Myanmar Aung San Suu Kyi Ditangkap Militer
"Kami mendukung semua orang yang bekerja menuju kebebasan demokrasi lebih besar, perdamaian abadi, dan kemakmuran inklusif bagi rakyat Myanmar," tambahnya.
Organisasi non-pemerintah hak asasi manusia, Burma Rights UK, mengatakan dalam sebuah unggahan di Twitter, berita penahanan Suu Kyi "menghancurkan".
"Ini perlu ditanggapi dengan tanggapan internasional yang paling kuat."
Militer perlu dibuat untuk memahami bahwa mereka telah membuat kesalahan perhitungan besar dalam berpikir bahwa mereka bisa lolos," cuit kelompok itu.
Suu Kyi adalah seorang pahlawan demokrasi di negara asalnya, Myanmar.
Ia adalah mantan tahanan politik yang menghabiskan dua dekade di bawah tahanan rumah.
Ia juga putri dari ikon kemerdekaan yang terbunuh.
Sejak partainya menang telak pada 2015, ia telah menjadi pemimpin de facto Myanmar dan menempati posisi sebagai penasihat negara - gelar yang diciptakan sebagai jalan keluar dari konstitusi yang melarangnya menjadi presiden.
Namun, reputasi internasionalnya telah ternoda dalam beberapa tahun terakhir oleh tuduhan genosida pada populasi Muslim Rohingya.
Ada Gangguan Internet dan Telepon
Baca juga: Pemimpin, Presiden, Anggota Senior Partai Penguasa Myanmar Dikabarkan Ditangkap Saat Serangan Pagi
Baca juga: RI Desak Myanmar Selesaikan Masalah Etnis Rohingya
Setelah peritiwa tersebut, saluran telepon ke ibu kota Myanmar, Naypyidaw tidak bisa dihubungi pada Senin dini hari.
Dilansir The Guardian, koneksi data internet seluler dan beberapa layanan telepon telah terganggu di kota-kota besar.
Pada Senin pagi, TV pemerintah Myanmar juga mengatakan di Facebook bahwa mereka tidak dapat melakukan siaran.
Seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan telepon untuk memberikan tanggapannya terkait berita penangkapan Suu Kyi dan tokoh partai lainnya.
Penggerebekan itu terjadi setelah militer diduga melakukan kudeta mengenai tuntutan untuk penyelidikan atas dugaan penipuan pemilih selama pemilu tahun lalu, yang dimenangkan oleh partai yang berkuasa Suu Kyi.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Ranum Kumala Dewi)