Palestina Mulai Vaksinasi Covid-19 dari Moderna di Tepi Barat
Vaksin Moderna yang diberikan otoritas Palestina merupakan gelombang pertama dari 5.000 suntikan yang dijanjikan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Otoritas Palestina memulai vaksinasi Covid-19 di Tepi Barat yang diduduki pada Selasa (2/2/2021).
Pejabat terkait menerangkan bahwa Palestina telah menerima 2.000 dosis vaksin Covid-19 dari Israel.
Mengutip Al Jazeera, vaksin Moderna yang diberikan kepada otoritas Palestina merupakan gelombang pertama dari 5.000 suntikan yang dijanjikan.
Penerima vaksin yang dikirim oleh Israel ini akan disuntikan pada para pekerja medis.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Buatan Rusia Sputnik V Diklaim 91,6% Efektif, Tidak Ada Efek Samping yang Merugikan
Baca juga: Bankir: Program Vaksinasi Covid-19 Pulihkan Kepercayaan Investor
Dalam beberapa pekan terakhir, tekanan global yang dihadapi Israel semakin meningkat.
Tekanan tersebut juga datang dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
PBB menyerukan agar Israel membantu warga Palestina yang hidup di bawah pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang terkepung dan kesulitan mendapatkan akses ke vaksin.
"Kami mulai hari ini," Menteri Kesehatan Palestina Mai al-Kaila mengatakan pada Selasa (2/2/2021).
Al Kaila menambahkan bahwa pasokan dosis vaksin Moderna akan dikirim ke Gaza, wilayah yang diblokade Israel yang dikendalikan oleh kelompok Palestina Hamas.
Dengan demkian, diharapkan vaksinasi pekerja garis depan dapat dimulai di lokasi tersebut.
"Kami telah memberikan prioritas tertinggi kepada personel kesehatan dan mereka yang bekerja di unit perawatan intensif," katanya dalam video yang didistribusikan oleh televisi Palestina.
Baca juga: Respon Israel, Iran dan Palestina Atas Terbentuknya Pemerintahan Baru Joe Biden
Kontrak dengan Vaksin Rusia
Otoritas Palestina sebelumnya mengatakan telah menandatangani kontrak dengan empat penyedia vaksin, termasuk pembuat Sputnik V Rusia.
Bulan lalu, mereka mengatakan telah mengatur pengadaan vaksin yang cukup untuk mencakup 70 persen populasi Palestina di Tepi Barat dan Gaza.
Palestina berharap mendapatkan puluhan ribu dosis lagi dalam beberapa minggu mendatang melalui program Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca juga: Palestina akan Gelar Pemilu, Legislator PKS: Indonesia Perlu Hadir untuk Dorong Rekonsiliasi
Kuota Tidak Cukup
Sementara itu, koresponden Al Jazeera, Nida Ibrahim, melaporkan dari Ramallah di Tepi Barat, mengatakan 5.000 suntikan vaksin yang akan didapat warga Palestina "tidak cukup untuk menutupi sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan Palestina".
“Kementerian Kesehatan mengatakan ada lebih dari 12.000 pekerja lini depan di sektor kesehatan yang menangani pasien COVID di ICU dan laboratorium dan mereka semua sangat membutuhkan,” katanya.
"Ada juga lima juta warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan di Jalur Gaza dan mereka tidak memiliki akses ke vaksin sampai sekarang," tambahnya.
WHO telah menyatakan keprihatinan tentang ketidakadilan antara Israel, yang memimpin salah satu kampanye vaksinasi paling sukses di dunia, dan wilayah Palestina yang diduduki.
Kelompok hak asasi mengatakan, Israel memiliki kewajiban sebagai kekuatan pendudukan untuk memvaksinasi warga Palestina.
Israel menyangkal memiliki tanggung jawab seperti itu, dan mengatakan prioritasnya adalah warganya sendiri.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.