Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

155 Korban Luka Akibat Gempa Bumi di Jepang, 250 Orang Diungsikan, Pasokan Air Bersih Terhenti

Korban terluka paling banyak di Prefektur Fukushima dan Miyagi, dengan jumlah sekitar 100 orang, lainnya tersebar di sejumlah perfektur.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 155 Korban Luka Akibat Gempa Bumi di Jepang, 250 Orang Diungsikan, Pasokan Air Bersih Terhenti
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Kebakaran di Shiogama Miyagi Jepang akibat korsleting listrik dan menimbulkan kebakaran. Banyak orang mengungsi ke Hiyoriyama, sebuah bukit di Kota Ishinomaki, Miyagi segera setelah gempa, ketakutan datangnya tsunami pengalaman 10 tahun lalu. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Hingga Minggu (14/2/2021) malam sedikitnya jumlah korban gempa bumi berkekuatan 7,3 magnitudo yang terjadi Sabtu (13/2/2021) tercatat 155 orang terluka. Sementara yang mengalami luka agak parah sekitar 5 orang.

"Mereka yang terluka pada gempa tengah malam tanggal 13 Februari di Fukushima, Miyagi, Yamagata, Ibaraki, Tochigi, Gunma, Saitama, Chiba, dan Kanagawa ada sedikitnya 155 orang korban," papar sumber Tribunnews.com di Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, Minggu (14/2/2021).

Korban terluka paling banyak di Prefektur Fukushima dan Miyagi, dengan jumlah sekitar 100 orang, lainnya tersebar di sejumlah perfektur.

"Selain itu yang parah karena berdarah menginjak pecahan kaca yang hancur akibat gempa yang besar itu, kepala tertimpa benda keras, dan jatuh dari tangga sehingga tulang kakinya retak. Usia korban dari sekitar 20 tahunan hingga 90 tahunan," lanjutnya.

Setidaknya ada 250 orang di Fukushima dan Miyagi untuk sementara dipindahkan ke pusat-pusat evakuasi untuk mencegah infeksi virus corona. Juga pengungsian karena kerusakan rumah tinggalnya.

Plang kantor taksi Fukushima jatuh ke jalan raya saat gempa bumi, Sabtu (13/2/2021) malam.
Plang kantor taksi Fukushima jatuh ke jalan raya saat gempa bumi, Sabtu (13/2/2021) malam. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Pemadaman listrik yang terkait melebihi 900.000 rumah tangga di Tohoku dan Kanto telah teratasi, tetapi pemadaman air ledeng terus berlanjut di Fukushima dan Miyagi.

BERITA TERKAIT

Menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, hingga ini sekitar 25.700 rumah tangga di Prefektur Miyagi, Fukushima, Ibaraki, dan Tochigi untuk sementara terputus saluran air bersih.

Pasukan Bela Diri, yang diminta Prefektur Fukushima untuk mengirimkan bala bantuan bencana telah dikerahkan, dan memulai aktivitas pasokan air di Kota Shinchi, di mana air terputus di hampir semua wilayah.

Pasukan bela diri Jepang (SDF) sejak malam terjadi gempa sudah mulai bergerak khususnya 14 Januari pagi hari dengan mendeteksi dari udara menggunakan helikopter untuk mencatat daerah-daerah yang terpukul akibat gempa besar tersebut.

Baca juga: Pemda Fukushima Distribusikan Berbagai Kebutuhan Bagi Warga Terdampak Gempa

Baca juga: Jepang Diguncang Gempa 7,3 Magnitudo, KBRI Tokyo Imbau WNI untuk Tetap Tenang dan Waspada

Sedikitnya 40 kali terjadi gempa susulan sejak gempa besar Sabtu malam hingga Minggu (14/2/2021) malam.

Dipastikan 86 bangunan rusak sebagian di Prefektur Fukushima, Miyagi, dan Yamagata. Ada juga longsor silih berganti.

Di Soma Interchange (IC) - Shinchi IC di Joban Expressway, lereng runtuh dan memblokir jalan sepanjang 70 meter.

Pekerjaan restorasi sedang berlangsung, tetapi lalu lintas masih ditutup di bagian yang sama.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas