Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Junta Militer Myanmar Kerahkan Kendaraan Tempur ke Berbagai Kota

Pasukan keamanan melepaskan tembakan untuk membubarkan pengunjuk rasa di luar satu pabrik di Myitkyina, ibu kota negara bagian Kachin.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Junta Militer Myanmar Kerahkan Kendaraan Tempur ke Berbagai Kota
YE AUNG THU / AFP
Seorang pengunjuk rasa mengacungkan salam tiga jari saat polisi memblokir jalan selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon pada 6 Februari 2021. 

“Seolah-olah para jenderal telah menyatakan perang terhadap rakyat Myanmar,” tulis Tom Andrews di Twitter. “Ini adalah tanda-tanda putus asa. Perhatian jenderal: Anda akan dimintai pertanggungjawaban,” tulis Andrews.

Aksi Pembangkangan Sipil Terus Berlangsung

Selain protes massa di seluruh Myanmar, yang berlanjut untuk hari ke-9, penguasa militer negara itu dihadapkan aksi pemogokan pekerja sipil.

Mereka menjadi bagian gerakan pembangkangan sipil untuk memprotes kudeta yang menggulingkan pemerintah yang dipilih secara demokratis yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi.

Pemenang Nobel Perdamaian itu ditahan atas tuduhan mengimpor walkie-talkie, akan penahannya akan berakhir Senin hari ini.

Layanan kereta di beberapa bagian negara itu berhenti beroperasi setelah staf menolak untuk pergi bekerja.

Sementara militer mengerahkan tentara ke pembangkit listrik di mana mereka dihadapkan pada kerumunan yang marah.

Berita Rekomendasi

Pemerintah militer memerintahkan pegawai negeri untuk kembali bekerja, mengancam akan bertindak.

Tentara telah melakukan penangkapan massal setiap malam dan pada hari Sabtu memberikan kekuasaan besar untuk menahan orang dan menggeledah properti pribadi.

Tetapi ratusan pekerja kereta api bergabung dengan demonstrasi di Yangon pada Minggu ketika polisi mendatangi kompleks perumahan mereka untuk memerintahkan mereka kembali bekerja.

Polisi terpaksa pergi setelah massa yang marah berkumpul, menurut siaran langsung Myanmar Now.

Richard Horsey, seorang analis yang berbasis di Myanmar pada International Crisis Group, mengatakan pekerjaan banyak departemen pemerintah secara efektif terhenti.

"Ini berpotensi juga mempengaruhi fungsi vital, militer dapat menggantikan insinyur dan dokter, tetapi tidak dapat menggantikan pengontrol jaringan listrik dan bank sentral," katanya.

Para pengunjuk rasa di seluruh negeri mengangkat gambar wajah Aung San Suu Kyi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas