Lab Wuhan Dilaporkan Memiliki Kandang Ternak Kelelawar untuk Percobaan Virus, Dibuat sebelum Pandemi
Laboratorium Wuhan yang menjadi "pusat badai" asal-usul Covid-19 dianugerahi paten untuk kandang yang digunakan untuk menampung kelelawar hidup
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Laboratorium Wuhan yang menjadi 'pusat badai' asal-usul Covid-19 dilaporkan memiliki hak paten atas kandang yang digunakan untuk menampung kelelawar hidup.
Kandang tersebut digunakan untuk menampung kelelawar hidup itu yang akan digunakan sebagai percobaan ilmiah.
Dikabarkan Mirror, paten itu didapatkan sekitar 11 bulan sebelum virus corona mulai menyebar.
Minggu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa kebocoran dari institut itu 'sangat tidak mungkin'.
Namun WHO memberikan beberapa dugaan teori bahwa virus mungkin masuk ke China melalui daging beku.
Narasi itu juga didorong oleh pemerintah China.
Dilansir Mirror, Institut Virologi Wuhan (WIV) diduga telah mengajukan paten untuk sistem "kandang pemeliharaan kelelawar" dan "pembiakan buatan" kurang dari 12 bulan sebelum virus corona pertama kali muncul pada Desember 2019.
Baca juga: WHO Sebut Covid-19 Mungkin Bukan Berasal dari Pasar Basah Wuhan, tapi Tak Ada Bukti Berasal dari Lab
Baca juga: Tim WHO yang Selidiki Covid-19 di Wuhan Sebut Sudah Temukan Bukti Bagaimana Awal Pandemi Terjadi
WIV telah menjadi sasaran pengawasan internasional karena diketahui telah melakukan percobaan virus corona pada kelelawar.
Lab itu juga terletak hanya beberapa mil dari "titik nol" Covid.
The Mail on Sunday melaporkan Institut Virologi Wuhan (WIV) mengajukan permohonan paten pada Juni 2018 untuk mematenkan 'kandang pemeliharaan kelelawar' yang akan 'mampu tumbuh dan berkembang biak dengan sehat dalam kondisi buatan'.
Paten dilaporkan diberikan pada Januari 2019, 11 bulan sebelum China melaporkan bahwa kasus pertama virus corona muncul untuk pertama kali di Wuhan.
Paten lainnya, yang diajukan oleh institut itu pada 16 Oktober 2020, berkaitan dengan 'metode pembiakan buatan kelelawar liar'.
Paten tersebut dilaporkan membahas penularan lintas spesies SARS-CoV dari kelelawar ke manusia dan hewan lain, dengan mengatakan: 'Kelelawar yang terinfeksi virus secara alami atau buatan tidak memiliki gejala klinis yang jelas, dan mekanismenya tidak diketahui'.
Pengungkapan baru tentang kandang kelelawar menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang pekerjaan yang dilakukan para ilmuwan China pada bulan-bulan sebelum pandemi.