Telepon Menlu RI, Blinken Puji Kepemimpinan Retno Marsudi
Berbincang via telepon, Menlu AS Blinken dan Menlu RI Retno Marsudi membahas isu-isu terkini, termasuk terkait kemitraan AS –RI.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Theresia Felisiani
![Telepon Menlu RI, Blinken Puji Kepemimpinan Retno Marsudi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menlu-retno-marsudi-beri-keterangan-pers-di-istana-bogor_20201029_215123.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Anthony J. Blinken melakukan pembicaraan telepon dengan Menlu Indonesia (RI) Retno Marsudi pada Selasa (16/2/2021).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price dalam keterangannya menyampaikan bahwa kedua Menlu membahas isu-isu terkini, termasuk terkait kemitraan AS –RI.
Menlu Blinken juga memuji kepemimpinan Menlu Retno Marsudi sebagai teladan positif bagi perempuan dan anak perempuan.
“Menlu Blinken juga berterima kasih kepada Menlu Retno atas usaha yang penting dalam membawa perdamaian di Afghanistan,” kata Price lewat kedutaan AS di Jakarta, Selasa (16/2/2021).
Baca juga: Aktif Berdiplomasi di Masa Pandemi, Ini Tips Langsing dan Hidup Sehat Ala Menlu Retno Marsudi
Blinken mencatat bahwa sebagai negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki wawasan khusus yang dapat ditawarkan kepada rakyat Afghanistan dalam usaha penyelesaian masalah politik.
Ned Price mengatakan bahwa Blinken menegaskan pentingnya Kemitraan Strategis AS-Indonesia bagi kemakmuran dan keamanan kedua negara.
Dalam hal ini Blinken berjanji untuk lebih memperkuat hubungan bilateral yang luas antara kedua negara.
“Kedua Menlu membahas peluang peningkatan perdagangan dan investasi antara Amerika Serikat dan Indonesia,” katanya.
Baca juga: 130 Mobil Terlibat Kecelakaan Beruntun di Texas Amerika Serikat, 6 Orang Dikabarkan Tewas
Menlu Blinken juga sepakat akan peran utama sentralitas ASEAN di Indo-Pasifik, dan menggarisbawahi pentingnya dalam melindungi dan menjaga Laut Cina Selatan yang bebas dan terbuka.
Price mengatakan, dalam pembicaraan telepon, kedua menlu turut mengungkapkan keprihatinan yang mendalam atas kudeta militer yang terjadi di Myanmar.