Boeing 777 Direkomendasikan untuk Stop Terbang di Seluruh Dunia setelah Mesin Meledak di Udara
Boeing memberi rekomendasi untuk menghentikan penerbangan menggunakan Boeing 777 di seluruh dunia.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Boeing memberi rekomendasi untuk menghentikan penerbangan menggunakan Boeing 777 di seluruh dunia.
Sedikitnya ada lebih dari 120 penerbangan yang menggunakan pesawat Boeing 777 di dunia, dikutip dari The Guardian.
Tindakan ini menyusul insiden kegagalan mesin yang terjadi pada penerbangan United Airlines di Denver.
Perusahaan Boeing pada Minggu (21/2/2021) mengatakan, maskapai penerbangan yang menggunakan Boeing 777 harus menangguhkan operasi hingga inspeksi dilakukan.
Diketahui Boeing 777-200 dari maskapai United Airlines mengalami kerusakan mesin setelah lepas landas.
Bahkan video menampilkan salah satu mesin terbakar viral di media sosial.
Beberapa puing-puing pesawat pun jatuh ke rumah warga di Denver.
Baca juga: Mesin Pesawat United Airlines Terbakar, Puingnya Jatuh di Halaman Rumah, Penumpang dan Kru Selamat
Baca juga: Reaksi Penumpang United Airlines saat Mesin Pesawat Meledak di Udara
Boeing 777-200 terbang dari Bandara Internasional Denver menuju Honolulu, Hawaii dengan membawa 231 penumpang dan 10 awak pesawat pada Sabtu (20/2/2021).
Polisi di Broomfield, Colorado memposting foto potongan puing pesawat di dekat rumah dan bangunan lain.
Beruntung pesawat itu berhasil mendarat darurat dan tidak ada korban jiwa atau terluka.
United Airlines telah menyetop sementara 24 penerbangan menggunakan Boeing 777-200.
Pihaknya juga meminta regulator penerbangan Jepang yakni Japan Airlines (JAL) dan All Nippon Airways (ANA) untuk menangguhkan Boeing 777.
Diketahui maskapai ANA menggunakan 19 unit dan JAL memiliki 13 unit Boeing 777.
Pesawat jenis ini juga digunakan maskapai penerbangan Korea Selatan.
Sebelum muncul pernyataan resmi dari Boeing, maskapai Korsel mengatakan sedang memantau situasi dan belum memutuskan tindakan apapun.
Korean Air Lines mengatakan memiliki 12 unit pesawat jenis ini dan setengahnya disimpan.
Pihaknya akan berkonsultasi dengan pabrikan dan regulator serta akan berhenti menerbangkannya ke Jepang untuk saat ini.
Boeing mengatakan total 69 pesawat aktif beroperasi dan 59 unit disimpan, selama pandemi Covid-19.
Keputusan Boeing dilakukan setelah Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) merilis arahan darurat untuk menginspeksi pesawat agar insiden Denver tidak terjadi.
"Kami meninjau semua data keamanan yang tersedia setelah insiden kemarin," kata FAA melalui pernyataan dari administrator Steve Dickson.
Baca juga: POPULER Nasional : Kampung Miliarder Tuban Digeruduk Sales | Belanja Pesawat Tempur
Baca juga: Mesin Pesawat Boeing 777-200 yang Terbakar Rontok dan Jatuh di Pemukiman Penduduk
"Berdasarkan informasi awal, kami menyimpulkan, interval pemeriksaan harus ditingkatkan untuk bilah kipas berlubang yang unik untuk model mesin ini, yang hanya digunakan pada pesawat Boeing 777."
"Ini mungkin berarti bahwa beberapa pesawat tidak bisa digunakan."
Boeing 777-200 dan 777-300 meski lebih tua tapi hemat bahan bakar dibanding model terbaru, sehingga banyak operator menggunakan unit ini.
Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) AS mengatakan pada Minggu, pemeriksaan awal mesin menunjukkan dua bilah kipas telah retak.
Kokpit suara dan perekam data penerbangan telah dibawa ke laboratorium di Washington untuk dianalisis.
Kementerian transportasi Jepang mengatakan pada Senin pagi, penerbangan JAL dari Naha ke Tokyo harus kembali ke bandara pada 4 Desember tahun lalu karena kerusakan pada mesin kiri.
Usia pesawat itu sama dengan usia pesawat United Airlines yang mengalami insiden mesin meledak di Denver, yakni 26 tahun.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)