Perusahaan Kereta Api Jepang JR Tokai Diperkirakan Merugi 234 Miliar Yen
Perusahaan kereta api JR Tokai telah merevisi perkiraan pendapatannya untuk seluruh grup untuk tahun ini hingga bulan depan
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perusahaan kereta api JR Tokai telah merevisi perkiraan pendapatannya untuk seluruh grup untuk tahun ini hingga bulan depan karena penurunan penggunaan Shinkansen Tokaido akibat perpanjangan periode deklarasi darurat, dan defisit terakhir diperkirakan akan mencapai 234 miliar yen.
"JR Tokai merevisi perkiraan pendapatannya untuk seluruh grup untuk tahun ini hingga bulan depan, dan penjualan turun sebesar 70 miliar yen dari perkiraan sebelumnya menjadi 793 miliar yen, dan laba rugi akhir masih belum jelas. yang tadinya diperkirakan akan meningkat 42 miliar yen, ternyata menjadi defisit 234 miliar yen," ungkap sumber Tribunnews.com Senin (22/2/2021).
Mengenai alasan penurunan revisi tersebut, JR Tokai mengatakan bahwa penggunaan Tokaido Shinkansen menurun karena perpanjangan jangka waktu deklarasi darurat (PSBB).
Baca juga: Jalur Shinkansen Jepang Dibuka Lagi 9 Hari Pasca Gempa di Fukushima
JR Tokai telah memperpanjang masa cuti sementara bagi karyawan, yang telah dilaksanakan dalam skala 400 orang per hari sejak bulan lalu, selama satu bulan hingga akhir bulan depan, dengan mengatakan bahwa jumlah pekerjaan terus berkurang sementara penggunaan jalur kereta api menurun.
Situasi bisnis yang parah terus berlanjut di JR Tokai karena pengaruh virus corona baru.
Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan masih pre-open Belanja Online di TokoBBB.com yang akan dipakai berbelanja para WNI di Jepang . Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com