Australia Kembangkan Aplikasi Media Sosial Khusus Kaum Difabel
Aplikasi ini hadir untuk mengatasi hambatan tertentu yang dialami difabel dalam menjalani kehidupan sehari-hari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Australia memang dikenal sebagai salah satu negara yang peduli pada kaum difabel.
Sebagai bentuk kepedulian tersebut, sebuah platform media sosial baru diciptakan khusus bagi kaum difabel di negeri Kanguru itu.
Baru-baru ini penyandang disabilitas dimudahkan oleh aplikasi yang dikembangkan di New South Wales, Australia bernama Disability Club.
Aplikasi ini hadir untuk mengatasi hambatan tertentu yang dialami difabel dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Pengembang Disability Club, Nathan Johnston menjelaskan platform ini hadir setelah banyak penyandang disabilitas di Australia merasa terisolasi selama pandemi Covid-19.
"Peraasaan terisolasi ini akan memperburuk keadaan," kata Nathan Johnston seperti dikutip dari ABC, Selasa (22/2/2021).
Baca juga: Uji Kompetensi Wartawan, Kabiro Humas MPR Siti Fauziah: Media Adalah Mitra yang Konstruktif
Johnston sendiri merupakan merupakan penyintas disabilitas dengan jenis penyakit Celebral Palsy atau kelumpuhan otak yang mendapat hibah sebesar 10 ribu Dolar Australia dari Pemerintah Australia.
Dana tersebut merupakan program dari penyediaan akses bagi difabel melalui pengembangan dan pemberdayaan website. Pemerintah Australia menganggarkan dana tersebut untuk membuat kaum difabel menjadi produktif meski di tengah keterbatasan.
Sebelum membuat Disability Club, Johnston pernah mengembangkan sebuah platform bernama DME3.
Situs yang ia kembangkan itu digunakan untuk membantu musikus penyandang disabilitas terhubung ke layanan streaming musik digital.
Johnston pun berniat mengintegrasikan DME3 agar hadir di aplikasi Disability Club.
Diciptakannya Disability Club diharapkan menjangkau kebutuhan penyandang disabilitas di Australia.
Selain itu, banyak kaum difabel di sana yang belum terakomodasi pada platform media sosial sekarang.
Baca juga: Uji Kompetensi Wartawan, Kabiro Humas MPR Siti Fauziah: Media Adalah Mitra yang Konstruktif
Menurut dia, beberapa platform media sosial saat ini belum menyediakan akses bagi difabel yang memiliki gangguan disabilitas tertentu.
"Hadirnya Disability Club bukan untuk bersaing dengan media sosial yang sudah besar. Tapi ini merupakan aplikasi yang memang bertujuan menjangkau kaum difabel untuk memudahkan kegiatannya sehari-hari," kata Johnston.
Disability Club sekilas memiliki laman media sosial pada umumnya seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Dalam aplikasi itu terdapat fitur yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan aksesibilitas penyandang disabilitas berdasarkan jenisnya.