Ekonomi Indonesia Diprediksi Melesat Setelah Covid-19, Orang Kaya Baru akan Bertambah
Pertumbuhan sebesar 67 persen tersebut akan menjadi yang tertinggi, tak hanya di Asia, namun juga di seluruh dunia.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Pertumbuhan jumlah orang kaya raya atau crazy rich di Indonesia diproyeksi bakal melampaui China seiring dengan proses distribusi vaksin Covid-19 dilakukan.
Dilansir dari Nikkei Asia, Jumat (26/2/2021), berdasarkan laporan Wealth Report 2021 perusahaan konsultan yang berbasis di London, Knight Frank menunjukkan, akan ada pertumbuhan tahunan sebesar 67 persen dari jumlah orang yang masuk dalam kategori ultra high net worth individual (orang dengan nilai aset super fantastis) hingga 2025 mendatang.
Laporan tersebut menggunakan ukuran orang yang masuk dalam kategori tersebuk yakni yang memiliki kekayaan di atas 30 miliar dollar AS atau sekitar Rp 420 triliun (kurs Rp 14.000).
Baca juga: Kemenkeu Ungkap Tiga Fokus Pemerintah Pulihkan Ekonomi 2021
Pertumbuhan sebesar 67 persen tersebut akan menjadi yang tertinggi, tak hanya di Asia, namun juga di seluruh dunia.
"Indonesia merupakan sebuah perekonomian raksasa yang tertidur dengan jumlah populasi penduduk muda yang besar serta jumlah penduduk kelas menengah yang terus bertumbuh," ujar Head of Residential for Asia Pacific Knight Frank Victoria Garrett.
Ia pun menjelaskan, dengan konsumsi domestik yang besar, serta pertumbuhan perusahaan teknologi seperti Gojek, Indonesia memiliki banyak ruang untuk menciptakan kekayaan.
Pada posisi kedua, negara dengan pertumbuhan crazy rich tertinggi yakni India.
Jumlah orang kaya di India diproyeksi bakal tumbuh 63 persen setiap tahun.
Sementara pada posisi berikutnya diisi oleh Polandia, Swedia, Prancis, dan Selandia Baru.
Adapun China menduduki posisi ketujuh dengan pertumbuhan sebesar 46 persen.
Garret pun mengatakan, negara seperti Indonesia dan China, yang memiliki pasar yang terus bertumbuh, telah menjadikan Asia sebagai pusat dari generasi yang sejahtera.
"Dalam satu dekade terakhir, wilayah (Asia) telah berkembang dan memperdalam kemampuan terkait teknologi dan infrastruktur secara pesat. Wilayah Asia memiliki porsi besar dalam pertumbuhan pendapatan dari perusahaan teknologi secara global," ujar dia.
Garret pun mengatakan, hal tersebut membuat bisnis dan nilai kekayaan di wilayah Asia tumbuh secara eksponensial.
Bila dilihat berdasrakan wilayah, jumlah orang kaya di Asia bakal tumbuh 39 persen seacara tahunan hingga tahun 2025, diikuti oleh Afrika dengan pertumbuhan 33 persen.
Sementara secara global, jumlah penduduk super kaya diproyeksi tumbuh 27 persen.
Sementara Amerika Utara, Timur Tengah, Amerika Latin, serta Eropa di kisaran 23 persen hingga 25 persen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.