Mengenal Seigo Suga, Putra Sulung PM Jepang yang Jadi Penyebab 11 PNS di-PHK
Agar Seigo tidak dipanggil, 11 pejabat kementerian di-PHK segera, seolah kasus selesai.
Editor: Dewi Agustina
"Kami di industri tahu sesuatu tentang Tohoku Shinsha. Dengan segala hormat, menurut akal sehat di industri, jika bukan karena kedekatan dengan Perdana Menteri Yoshihide Suga, pada dasarnya tidak mungkin bagi perusahaan untuk mengundang makan dan menjamu pejabat tinggi Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi menjadi tamu."
Baca juga: Jumpa Pers PM Jepang Mendadak Dibatalkan, Gara-gara Makiko Yamada?
Baca juga: Pengelola Beasiswa ke Jepang Ditangkap, 10 Penerima Pelajar Asing Terlantar
"Apalagi satu jalur industri dan kementerian yang terlibat dalam hal komunikasi," ungkap seorang jurnalis terkenal di Jepang, Akihiro Otani.
Di sisi lain, Yoshihide Suga yang pernah menjadi pejabat tinggi di Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi, memang memiliki hubungan yang dalam dengan para pejabat di kementerian tersebut.
Terkait skandal yang melibatkan Seigo, Yoshihide Suga langsung menjawab bahwa ia berharap Kementerian Dalam Negeri dengan tegas menyelidiki fakta tersebut dan menanganinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, agar tidak membuat publik meragukan keterlibatan banyak pihak.
Selain itu PM Jepang juga secara terbuka menyatakan, "Putra tertua saya tidak memiliki jabatan publik dan bukan tokoh publik. Secara hukum, dia adalah dia dan saya adalah saya."
Hubungannya jelas, tetapi mengingat hubungan istimewanya dengan Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi dan Tohoku Shinsha, jika skandal ini terus berkembang, mungkin akan memicu gempa besar lain dalam politik Jepang.
Sampai saat ini Seigo masih berdiam diri.
Namun pihak oposisi Jepang sudah berbicara meminta putra Suga itu dipanggil ke sidang parlemen berbicara menjadi saksi kasus menjamu makan malam para pejabat kementerian tersebut.
Agar Seigo tidak dipanggil, 11 pejabat kementerian di-PHK segera, seolah kasus selesai.
Namun oposisi Jepang tetap menginginkan putera sulung Suga bersaksi di depan sidang parlemen agar semuanya lebih jelas lagi.
Apalagi ada kasus Yamada yang juga dijamu makan malam mewah menghabiskan 70.000 yen atau Rp 9,3 juta sekali makan, kasus baru yang mencuat ke parlemen Jepang.
Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan masih pre-open Belanja Online di TokoBBB.com yang akan dipakai berbelanja para WNI di Jepang. Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com