Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Deklarasi Darurat Jepang untuk Tokyo Chiba Kanagawa dan Saitama diperpanjang dua minggu dari semua rencana berakhir 7 Maret 2021.

"Kami mengkonfirmasi situasi infeksi dan membahas tindakan pencegahan di masa depan. Satu wilayah metropolitan Tokyo dan 3 prefektur yang semua berakhir 7 Maret akan diperpanjang 2 minggu," papar PM Jepang Yoshihide Suga malam ini (3/3/2021).

Perdana Menteri Suga bertemu dengan Menteri Revitalisasi Ekonomi Nishimura dan Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Tamura selama sekitar 30 menit di Kantor Perdana Menteri dari sekitar pukul 17:30 mengenai tindakan melawan virus corona baru.

Setelah  itu Perdana Menteri Suga mengatakan kepada wartawan tentang penanganan keadaan darurat yang berlanjut di 1 wilayah metropolitan dan 3 prefektur.

"Kami  percaya bahwa tindakan pencegahan infeksi merupakan fase yang sangat penting. Selain itu, dengan tempat tidur pasien yang ketat, terdapat indikator yang ketat dan marjinal pula saat ini."

Oleh karena itulah PM Suga memutuskan untuk memperpanjang 2 minggu deklarasi darurat (PSBB) Jepang tersebut.

Baca juga: Setahun Pandemi Covid-19, Wamenkes Umumkan Mutasi Virus Corona dari Inggris Masuk ke Indonesia

"Saya pikir perlu untuk memperpanjang deklarasi sekitar dua minggu untuk melindungi kehidupan dan mata pencaharian masyarakat,  dan mempertimbangkan untuk memperpanjang batas waktu deklarasi pada tanggal 7 Maret menjadi bertambah 2 minggu."

"Saya belum memutuskan bahwa itu akan menjadi dua minggu sebenarnya, tetapi saya pikir itu perlu selama sekitar dua minggu.  Oleh karena itu, saya ingin membuat keputusan akhir setelah mendengar pendapat para ahli dan pihak terkait," tambahnya lagi.

Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan masih pre-open Belanja Online di TokoBBB.com yang akan dipakai berbelanja para WNI di Jepang . Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com