Mantan Chairman Nissan Carlos Ghosn Kabur dari Jepang, Bayar 180 Juta Dolar AS
Seorang konsultan keamanan lama yang dikenal karena membebaskan orang dari situasi rumit, Michael Taylor telah merencanakan operasi tersebut.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dua mantan tentara baret hijau AS telah ditahan otoritas Jepang Michael Taylor dan putranya, Peter Taylor. Ternyata mereka mendapat uang dari mantan Chairman Nissan Jepang Carlos Ghosn sedikitnya 190 juta dolar AS.
"Dua kali transaksi telah terlihat di akun Bank of America milik Carlos Ghosn Bichara dengan transaksi masing-masing sekitar 91 juta USD," papar sumber Tribunnews.com, Sabtu (6/3/2021).
Setelah AS mengizinkan ekstradisi mereka karena menyembunyikan Ghosn di dalam kotak hitam besar saat dia melarikan diri dari tuntutan pidana pada malam hari di akhir bulan Desember 2019.
Setelah penerbangan selama 14 jam dari Boston, mereka mendarat di Bandara Narita Selasa (2/3/2021) sore. Sementara Carlos Ghosn masih menjadi orang bebas di Lebanon.
Pelarian itu terjadi pada 29 Desember 2019, sementara Ghosn dibebaskan dengan jaminan dan menghadapi tuduhan pelanggaran keuangan.
Seorang konsultan keamanan lama yang dikenal karena membebaskan orang dari situasi rumit, Michael Taylor telah merencanakan operasi tersebut selama berbulan-bulan.
Baca juga: 2 Warga AS yang Membantu Pelarian Chairman Nissan Jepang Carlos Ghosn Sore Nanti Tiba di Tokyo
Baca juga: 2 Terdakwa yang Membantu Pelarian Carlos Ghosn akan Dipindahkan ke Jepang
Pada malam pelarian, dia memasukkan Ghosn ke dalam kotak untuk perlengkapan audio, dan menaruhnya di jet sewaan yang membawa eksekutif otomotif itu ke Turki, sebelum pesawat lain membawanya ke Beirut.
Sayang sekali pihak otoritas Jepang saat itu tidak memeriksa kotak perlengkapan audio yang dibawa pesawat jet pribadi tersebut.
Pengacara Michael Taylor, telah meyakinkannya bahwa membantu pelarian Ghosn bukanlah kejahatan di Jepang.
Pada 30 Januari 2020, Jepang mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Michael Taylor dan putranya yang berusia 26 tahun, Peter Taylor, yang diduga pihak berwenang telah bertemu dengan Ghosn di Tokyo sebelum melarikan diri.
Michael Taylor memutuskan bersama anaknya Peter kembali ke pinggiran kota Boston, tempat keluarga Taylor tinggal di sebuah rumah oranye yang dikelilingi pepohonan.
Suatu pagi di bulan Mei, agen federal muncul di depan pintu.
Michael didakwa pada 2012 karena perannya dalam skandal persekongkolan tender Departemen Pertahanan dan menjalani hukuman penjara setelah mengaku bersalah melakukan penipuan kawat.