Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Para Ahli Khawatirkan Hewan X Bisa Simpan Virus Mematikan yang Memicu Pandemi Selanjutnya

Para ahli khawatirkan hewan tertentu yang bisa menyembunyikan virus mematikan yang dapat memicu pandemi berikutnya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
zoom-in Para Ahli Khawatirkan Hewan X Bisa Simpan Virus Mematikan yang Memicu Pandemi Selanjutnya
Kolase Tribunnews/WHO
ILUSTRASI Virus dan Penyakit Mematikan yang Mengancam Dunia. Para ahli khawatirkan hewan tertentu yang bisa menyembunyikan virus mematikan yang dapat memicu pandemi berikutnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Para ahli khawatirkan hewan tertentu yang bisa menyembunyikan virus mematikan yang dapat memicu pandemi berikutnya.

Dilansir Mirror, para ilmuwan dikabarkan bergegas menemukan "Hewan X", yang kemungkinan adalah penyebab "Penyakit X."

Organisasi Kesehatan Dunia telah memperingatkan ancaman dari penyakit zoonosis, di mana infeksi melompat dari hewan ke manusia, adalah bahaya yang mengancam.

Para ahli sebelumnya telah mengatakan bahwa kemungkinan Covid-19 berasal dari kelelawar dan trenggiling, sebelum dipindahkan ke manusia.

Sementara itu flu burung, SARS, MERS, Nipah dan demam kuning adalah contoh penyakit lain yang berasal dari hewan sebelum virus bermutasi dan melompat spesies lain.

Baca: WHO Tulis Daftar 9 Virus serta Penyakit Berbahaya yang Mengancam Dunia, dari Nipah hingga Zika

Baca: Puluhan Orang di Tanzania Derita Penyakit Misterius, Beberapa Meninggal setelah Alami Muntah Darah

Ilustrasi MERS, penyebab MERS
Ilustrasi MERS, penyebab MERS (WHO /Melinda Frost)
Berita Rekomendasi

Anthony Lockett, seorang dokter medis penyakit menular, mengatakan kepada The Sun Online bagaimana kelelawar bisa menjadi sumber pandemi berikutnya.

Dia berkata, "Spesies yang dapat menjadi tempat terjadinya Penyakit X adalah kelelawar dan burung karena keduanya dapat terbang dan melakukan perjalanan jarak jauh.

"Pola migrasi kelelawar dapat terganggu yang mengarah pada penyebaran penyakit, seperti yang terlihat di Australia beberapa tahun lalu, ketika kelelawar menyebarkan penyakit ke manusia."

Sementara itu Dr Josef Settele, dari Helmholtz-Center for Environmental Research, salah satu penulis studi tingkat PBB baru tentang pandemi di masa depan, menambahkan, "Pada prinsipnya semua spesies dapat menjadi sumber penyakit."

"Probabilitasnya lebih tinggi untuk kelompok yang memiliki lebih banyak spesies seperti tikus dan kelelawar."

"Pada akhirnya, itu tergantung pada kemampuan beradaptasi spesies."

Ilustrasi virus Nipah - Ensefalitis dan pneumonia yang disebabkan oleh virus Nipah, ilustrasi komputer. Virus Nipah bersifat zoonosis (ditularkan ke manusia dari hewan) dan pertama kali ditemukan di Malaysia dan Singapura pada orang-orang yang berhubungan dekat dengan babi. Awalnya diisolasi pada tahun 1999 setelah memeriksa sampel dari wabah ensefalitis dan penyakit pernapasan di antara pria dewasa di kedua negara tersebut.
Ilustrasi virus Nipah - Ensefalitis dan pneumonia yang disebabkan oleh virus Nipah, ilustrasi komputer. Virus Nipah bersifat zoonosis (ditularkan ke manusia dari hewan) dan pertama kali ditemukan di Malaysia dan Singapura pada orang-orang yang berhubungan dekat dengan babi. Awalnya diisolasi pada tahun 1999 setelah memeriksa sampel dari wabah ensefalitis dan penyakit pernapasan di antara pria dewasa di kedua negara tersebut. (KATERYNA KON / SCIENCE PHOTO LIBRA / KKO / Science Photo Library via AFP)

Penulis lingkungan John Vidal baru-baru ini mengungkapkan penyakit menular seperti campak, dan penyakit mematikan seperti Ebola masih dapat bermutasi dan menghancurkan populasi manusia.

Banyak penyakit - seperti Ebola dan Covid-19 - diperkirakan telah menginfeksi manusia melalui konsumsi daging yang terkontaminasi.

Baca juga: Setahun Pandemi Covid-19, Epidemiolog Sarankan Pemerintah Harus Konsisten, Penyakit Tak Pilih-pilih

Baca juga: Tujuh Penyakit Ini Perlu Diwapadai Saat Pasca Banjir, dari DBD Sampai Tipes

Vidal telah berbicara dengan para ahli dari seluruh dunia yang telah membuat prediksi suram bahwa yang terburuk mungkin belum datang saat dia menulis sebuah buku yang mengungkap hubungan antara alam dan penyakit.

Menulis di Daily Mail, Vidal menjelaskan bahwa ahli ekologi di University College London (UCL) melaporkan bahwa 335 penyakit baru dan berpotensi fatal telah muncul secara global sejak 1945.

Lebih dari 200 adalah zoonosis, virus, bakteri, parasit, jamur dan prion.

Mikroba, yang terjadi secara alami pada hewan liar dan peliharaan, sekarang ditularkan ke manusia, menurut Vidal.

Dia menambahkan: "Kapan kita benar-benar akan terbangun dengan ancaman baru terbesar di zaman kita?

"Umat manusia telah mengubah hubungannya dengan hewan liar dan hewan ternak, menghancurkan habitat mereka dan membuat mereka berkumpul bersama - dan prosesnya hanya semakin cepat.

"Jika kita gagal memahami keseriusan situasi, pandemi saat ini mungkin hanya pendahulu dari sesuatu yang masih jauh lebih parah."

"Skenario mimpi buruk yang harus dihadapi pemerintah adalah munculnya penyakit baru - atau jenis baru dari yang lebih tua - yang menular seperti, katakanlah, campak, dan mematikan seperti Ebola.

"Kemudian umat manusia bisa menghadapi pandemi yang jauh lebih buruk daripada Covid-19, mungkin dalam skala Black Death, yang menewaskan satu dari tiga orang di Eropa pada Abad Pertengahan."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas