Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Mantan PM Sepakat Jepang Zero Nuklir, Hosokawa Pertanyakan Penyelenggaraan Olimpiade

Lima mantan Perdana Menteri Jepang sepakat untuk menjadikan Jepang Zero Nuklir dan mengkritik pemerintah saat ini.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 5 Mantan PM Sepakat Jepang Zero Nuklir, Hosokawa Pertanyakan Penyelenggaraan Olimpiade
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Tiga mantan PM Jepang dari kiri ke kanan Yukio Hatoyama, Junichiro Koizumi dan Naoto Kan. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Lima mantan Perdana Menteri Jepang sepakat untuk menjadikan Jepang Zero Nuklir dan mengkritik pemerintah saat ini.

Kelima mantan PM Jepang itu adalah Junichiro Koizumi, Naoto Kan, Yukio Hatoyama, Tomiichi Murayama dan Morihiro Hosokawa.

"Saat saya sebagai PM Jepang saya dikatakan oleh sekeliling bahwa saya harus percaya bahwa nuklir itu aman bersih, biaya rendah. Benar-benar saya hanya mempercayainya saat itu. Tetapi saya membaca buku pembangkit listrik tenaga nuklir dengan cara saya sendiri dan menemukan bahwa saya salah melakukan itu," papar mantan PM Jepang Junichiro Koizumi, Kamis (11/3/2021) di acara Konferensi Dunia Tenaga Nuklir dan 100 Energi Terbarukan yang diselenggarakan oleh Federasi Promosi Tenaga Nol Nuklir dan Energi Terbarukan (Genron).

Bencana Fukushima menurut Koizumi adalah bencana buatan manusia.

"Itu bencana Fukushima adalah bencana manusia," kata dia dan mengulangi teorinya tentang "pembangkit listrik tenaga nuklir nol serta menekankan lagi bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir itu tidak aman.

Lima mantan PM Jepang termasuk Koizumi mengumumkan deklarasi bertajuk "Jangan bodoh untuk mengoreksi kesalahanmu. Adalah mungkin untuk mewujudkan masyarakat bebas karbon bahkan dengan nol pembangkit listrik tenaga nuklir."

Kawasan pembangkit nuklir Daiichi di Fukushima.
Kawasan pembangkit nuklir Daiichi di Fukushima. (Foto Jiji)
Berita Rekomendasi

"Tidak ada pilihan selain menghilangkan pembangkit listrik tenaga nuklir yang membahayakan nyawa mereka. Kalau tetap ada pembangkit nuklir akan runtuh secara ekonomi, dan memiliki masalah limbah nuklir yang tidak dapat dipecahkan," ungkapnya.

Koizumi juga menyinggung para kontraktor yang membuang limbah nuklir sembunyi-sembunyi di sebuah pulau kecil di Jepang dan menyatakan keprihatinannya.

Mantan PM Jepang Morihiro Hosokawa selain mengkritik nuklir yang dianggapnya harus di-nol-kan segera, juga menyinggung pemerintahan PM Yoshihide Suga yang tetap menyelenggarakan Olimpiade 23 Juli 2021.

"Di tengah pandemi Corona saat ini tetap selenggarakan Olimpiade, apakah tidak salah itu?" tanya Hosokawa.

Baca juga: Peringatan 10 Tahun Bencana Tsunami, Ini Cerita Tiga Warga Jepang dalam Merajut Asa

Baca juga: Peringati Satu Dekade Gempa Bumi Jepang Timur, Dubes Jepang Ucapkan Terima Kasih untuk Indonesia

Ucapan PM Suga dianggapnya tidak bertanggungjawab mengenai Olimpiade.

"Apakah benar-benar boleh mengadakan acara yang disebut Olimpiade Rekonstruksi sementara corona belum "berkumpul", karena ucapan pemimpin yang tidak bertanggung jawab bahwa air yang terkontaminasi dapat dikendalikan?" kata dia.

PM Suga beberapa waktu lalu menyatakan berulang kali bahwa air terkontaminasi radiasi nuklir di Fukushima dapat dikendalikan sampai saat ini dan dianggap masih aman.

Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan pre-open Belanja Online di TokoBBB.com yang akan digunakan sebagai tempat belanja para WNI dan orang Jepang yang ada di Jepang. Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas