Fakta Temuan Gunung Emas di Kongo, Warga Ramai-ramai Menambang hingga Reaksi Pemerintah
Sebuah video menjadi viral di sosial media menunjukkan puluhan penduduk desa membanjiri gunung di Luhihi, yang terletak di provinsi Kivu Selatan, Kong
Penulis: garudea prabawati
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini fakta ditemukannya gunung emas di Kongo.
Sebuah video menjadi viral di sosial media menunjukkan puluhan penduduk desa membanjiri gunung di Luhihi, yang terletak di provinsi Kivu Selatan, Kongo.
Daerah tersebut ditemukan mengandung emas, sehingga banyak dibanjiri warga.
Video dibagikan ke media sosial oleh jurnalis lepas Ahmad Algohbary.
Dalam salah satu video, penduduk setempat terlihat menggunakan sekop dan peralatan lainnya untuk menggali tanah guna mengekstraksi emas dari tanah.
Dikutip dari Timesnownews.com, dan beberapa warga bahkan terlihat menggunakan tangan kosong.
“Sebuah video dari Republik Kongo mendokumentasikan kejutan terbesar bagi beberapa penduduk desa di negara ini."
Baca juga: Kemlu: Tidak Ada Laporan Isu Rasial Menimpa WNI di AS
Baca juga: Pria Jepang Ditangkap Kumpulkan Uang Ilegal dengan Dalih Tanam Pohon di Indonesia
"Ketika seluruh gunung yang dipenuhi dengan emas ditemukan! Mereka menggali tanah di dalam timbunan emas dan membawanya ke rumah mereka untuk mencuci tanah & mengekstraksi emas." Algohbary menulis di Twitter.
Dalam video lanjutan oleh Algohbary, penduduk setempat terlihat mencuci kotoran dari logam mulia dan mengumpulkannya dalam wadah logam.
Arus warga yang melakukan penambangan tersebut pun sangat ramai.
Sementara dikutip dari Hindustan Times, pihak berwenang di Republik Demokratik Kongo harus mengumumkan larangan aktivitas penambangan.
Hal tersebut pun menarik ribuan penggali ke lokasi tersebut.
Menteri pertambangan provinsi, Venant Burume Muhigirwa, kemudian mengkonfirmasi bahwa penemuan bijih kaya emas di Luhihi menyebabkan demam emas.
Baca juga: Biarawati di Myanmar Berlutut pada Polisi Bersenjata: Jangan Tembak Anak-anak, tapi Tembak Saya
Dan memberi tekanan pada desa kecil tersebut yang terletak 50 kilometer dari ibu kota provinsi Bukavu.