Vaksin AstraZeneca Covid-19 Ditangguhkan di Irlandia, akibat Kekhawatiran Terjadinya Pembekuan Darah
Irlandia telah menangguhkan vaksin virus corona AstraZeneca karena muncul kekhawatiran terjadinya pembekuan darah pada tubuh penerima vaksin.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Irlandia telah menangguhkan vaksin virus corona AstraZeneca karena muncul kekhawatiran terjadinya pembekuan darah pada tubuh penerima vaksin.
Dilansir Mirror, Komite Penasihat Imunisasi Nasional (NIAC) Irlandia merekomendasikan agar penggunaan vaksin dihentikan Minggu (14/3/2021).
Menteri Kesehatan Irlandia Stephen Donnelly menegaskan tindakan itu merupakan 'langkah pencegahan'.
Keputusan itu diambil setelah laporan di Norwegia tentang empat peristiwa pembekuan darah yang serius pada orang dewasa setelah menerima vaksin, lapor Irish Mirror.
Namun demikian, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan tidak ada hubungan antara vaksin dan kemungkinan terjadinya penggumpalan darah.
Baca juga: Ditangguhkan di Eropa, Pemerintah Pantau Perkembangan Vaksin AstraZeneca
Baca juga: WHO: Tidak Ada Alasan Untuk Hentikan Penggunaan Vaksin AstraZeneca
Wakil kepala petugas medis Irlandia, Dr Ronan Glynn mengatakan NIAC merekomendasikan penangguhan vaksin atas informasi dari Badan Obat Norwegia.
Glynn menambahkan, "Setelah berdiskusi dengan Health Products Regulatory Authority (HPRA), National Immunization Advisory Committee (NIAC) merekomendasikan agar pemberian Vaksin Covid-19 AstraZeneca ditunda sementara mulai Minggu 14 Maret pagi."
"Rekomendasi ini dibuat menyusul laporan dari Badan Obat Norwegia tentang empat laporan baru kasus pembekuan darah yang serius pada orang dewasa setelah vaksinasi dengan Vaksin Covid-19 AstraZeneca."
"Memang belum disimpulkan bahwa ada kaitan antara Vaksin Covid-19 AstraZeneca dan kasus-kasus seperti ini."
"Namun, bertindak berdasarkan prinsip kehati-hatian, dan menunggu penerimaan informasi lebih lanjut, NIAC telah merekomendasikan penangguhan sementara program vaksinasi AstraZeneca di Irlandia."
Respons AstraZeneca
Sementara itu, juru bicara AstraZeneca mengatakan data dari jutaan dosis yang diberikan sejauh ini tidak menunjukkan adanya bukti peningkatan risiko terjadinya emboli paru, trombosis vena dalam, atau trombositopenia.
Mereka menambahkan, "Faktanya, jumlah yang dilaporkan dari kejadian aibat Vaksin Covid-19 AstraZeneca lebih rendah daripada jumlah kasus yang terjadi secara alami pada populasi yang tidak divaksinasi."
"Dalam uji klinis, tidak ada tren atau pola yang diamati sehubungan dengan emboli paru, trombosis vena dalam, atau kejadian yang mungkin terkait dengan trombositopenia."