Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol Hentikan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Jerman, Prancis, Italia dan Spanyol menangguhkan penggunaan vaksin COVID-19 dari AstraZeneca pada Senin (15/3/2021).

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol Hentikan Penggunaan Vaksin AstraZeneca
JUSTIN TALLIS / AFP
Ilustrasi vaksin Covid-19 dari Universitas Oxford dan AstraZeneca, diambil pada 17 November 2020. Terbaru, Jerman, Prancis, Italia dan Spanyol menangguhkan penggunaan vaksin COVID-19 dari AstraZeneca pada Senin (15/3/2021). 

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, penggunaan suntikan AstraZeneca akan ditangguhkan sebagai tindakan pencegahan sampai setidaknya Selasa sore ketika regulator obat-obatan Uni Eropa (EMA) akan mengeluarkan rekomendasinya atas vaksin tersebut.

Macron tidak merinci alasan di balik keputusan itu.

Tetapi, selama konferensi pers mengatakan, dia berharap Prancis dapat memvaksinasi lagi dengan suntikan AstraZeneca secepatnya.

Di tempat lain, Otoritas obat-obatan Italia AIFA mengatakan, pihaknya menerapkan penangguhannya sendiri sebagai "tindakan pencegahan dan sementara" sambil menunggu keputusan dari EMA.

Pengumuman tersebut menyusul penyitaan ratusan ribu dosis vaksin oleh jaksa penuntut Italia di wilayah utara Piedmont, di mana seorang guru meninggal setelah vaksinasi.

Para ahli sedang menyelidiki apakah ada hubungan antara kematiannya dan vaksinasi.

Pada Senin malam, Menteri Kesehatan Spanyol Carolina Darias mengatakan, negara itu menangguhkan penggunaan vaksinnya selama dua minggu sebagai "tindakan pencegahan".

Berita Rekomendasi

Dia mengatakan keputusan itu akan tetap berlaku sampai EMA "menganalisis insiden pembekuan darah baru-baru ini, terutama selama akhir pekan".

Baca juga: WHO Klaim Vaksin Oxford-AstraZeneca Aman Digunakan, Ada Efek Samping Itu Wajar

Tanggapan AstraZeneca

AstraZeneca mengatakan tidak ada alasan untuk khawatir dengan vaksinnya, yang diproduksi bersama dengan Universitas Oxford Inggris.

Pihak AstraZeneca menjelaskan bahwa ada lebih sedikit kasus trombosis yang dilaporkan pada mereka yang menerima suntikan dibandingkan pada populasi umum.

Peter Drobac dari Universitas Oxford mengatakan kepada Al Jazeera bahwa vaksin AstraZeneca telah melalui "uji klinis yang ketat" dan pembekuan darah tidak diidentifikasi sebagai masalah.

"Jeda keamanan, menurut saya ini tentu menjadi hak prerogatif regulator di negara-negara tersebut."

"Namun kami telah mendengar dari Organisasi Kesehatan Dunia, Badan Obat Eropa dan lainnya, bahwa pada titik ini manfaat vaksinasi jelas lebih besar daripada risikonya," kata Drobac.

Baca juga: Distribusi Vaksin AstraZeneca Ditunda, Menkes: Kami Tunggu Info Resmi WHO

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas