Eropa Nyatakan Vaksin AstraZeneca Aman setelah Sempat Ditangguhkan akibat Kasus Penggumpalan Darah
European Medicines Agency (EMA) menyatakan vaksin Oxford/AstraZeneca aman untuk digunakan setelah penggunaannya sempat dihentikan di beberapa negara.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - European Medicines Agency (EMA) menyatakan vaksin Oxford/AstraZeneca aman untuk digunakan setelah penggunaannya sempat dihentikan di beberapa negara.
Dilaporkan Mirror, badan tersebut mengumumkan putusannya tentang keamanan vaksin setelah beberapa negara Uni Eropa menangguhkan penggunaannya karena kekhawatiran pembekuan darah.
Meski menyatakan vaksin Oxford/AstraZeneca aman, EMA menambahkan bahwa pihaknya berencana untuk terus melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Pejabat EMA mengatakan mereka tidak dapat 'secara definitif' mengesampingkan hubungan antara sejumlah kecil kasus terjadinya gumpalan darah dengan efek samping vaksin.
Namun manfaat vaksin melebihi risiko yang ada, kata regulator.
Baca juga: Pemerintah Targetkan 1,1 Juta Vaksin AstraZeneca Habis Terpakai dalam 6 Hari
Baca juga: Ahli Sebut Penangguhan Vaksin AstraZeneca karena Kasus Penggumpalan Darah Hanya akan Menambah Korban
Pihaknya telah merekomendasikan untuk ditingkatkannya kesadaran tentang kemungkinan risiko yang terkait dengan vaksin AstraZeneca dan memastikan risiko tersebut disertakan dalam informasi produk.
EMA mengatakan dalam konferensi pers bahwa lebih dari 4 juta orang di UE telah menerima dosis vaksin AstraZeneca, bersama dengan sekitar 11 juta orang lainnya di Inggris.
Pakar Inggris minggu ini sebelumnya mengkritik para pembuat keputusan di negara-negara UE - termasuk Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol - yang telah menangguhkan vaksin saat kasus pembekuan darah diselidiki.
Pejabat kesehatan masyarakat memperingatkan bahwa virus itu sendiri menimbulkan risiko yang jauh lebih besar karena wabah terus melanda Eropa.
Pemerintah Inggris meyakinkan orang Inggris bahwa vaksin itu aman setelah AstraZeneca melakukan tinjauan keamanan yang melibatkan 17 juta orang yang telah diberi suntikan.
AstraZeneca tidak menemukan bukti adanya peningkatan risiko terjadinya pembekuan darah akibat vaksin.
Badan Pengatur Produk Kesehatan dan Obat-obatan Inggris (MHRA) juga mengatakan bukti tidak menunjukkan vaksin menyebabkan pembekuan darah.
MRHA mengklaim manfaat vaksin AstraZeneca 'jauh lebih besar daripada risikonya'.
Organisasi Kesehatan Dunia juga sebelumnya mendorong pemerintah untuk tidak menghentikan peluncuran vaksin mereka.