Pemerintah Australia Evakuasi Warga di 12 Wilayah New South Wales Karena Banjir
Pemerintah Australia mengevakuasi warga di sekitar 12 wilayah di New South Wales (NSW) karena risiko bencana banjir.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, MELBOURNE – Pemerintah Australia mengevakuasi warga di sekitar 12 wilayah di New South Wales (NSW) karena risiko bencana banjir.
Orang-orang di beberapa bagian barat laut Sydney diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka di tengah malam karena hujan lebat terus menghantam pantai timur Australia pada hari Minggu (21/3/2021) seperti yang dilaporkan Reuters.
New South Wales merupakan negara bagian terpadat di Australia dengan 8 juta orang.
Sungai meluap dan akumulasi hujan menimbulkan bahaya. Air yang bergerak cepat menyebabkan kerusakan luas di seluruh wilayah itu.
"Bukan hanya hujan yang menyebabkan kehancuran," kata Jonathan How, ahli meteorologi senior di Biro Meteorologi, kepada penyiar ABC News.
Hujan deras akan terus berlanjut selama sisa hari Minggu di Sydney dan di seluruh negara bagian, dengan beberapa daerah diperkirakan akan mendapatkan curah hujan hingga 200 milimeter (7,9 inci).
Baca juga: Viral Jenazah Kakek 81 Tahun Dimakamkan di Tengah Banjir, Warga Harus Terobos Air Setinggi Lutut
Layanan darurat mengatakan mereka telah menerima sekitar 600 panggilan dalam semalam untuk meminta bantuan; lebih dari 60 di antaranya adalah permohonan penyelamatan dari banjir.
Baca juga: Cerita Warga Pekalongan Jadi Korban Penurunan Permukaan Tanah: Setiap Hari Rumah Kebanjiran
Rekaman televisi dan media sosial menunjukkan air mengalir deras dari rumah-rumah yang tidak tertambat, banjir menelan jalan, pohon patah dan infrastruktur jalan rusak.
Cuaca ekstrem tersebut memengaruhi pengiriman vaksin Covid-19 Australia ke Sydney dan seluruh negara bagian.
Hal itu juga mengganggu rencana negara itu untuk memberikan dosis vaksin pertama kepada hampir 6 juta orang selama beberapa minggu ke depan.
Perdana Menteri NSW Gladys Berejiklian mengatakan sistem cuaca yang bergerak di seluruh negara bagian itu bisa menjadi peristiwa hujan satu dalam 25 tahun.
"Ini akan menjadi peristiwa cuaca ekstrem yang mendalam," katanya pada hari Sabtu.
Gladys Berejiklian rencananya akan mengadakan pengarahan pada Minggu malam.