Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, Pendidikan, Karir Politik hingga Kontroversi

Profil Perdana Menteri Pakistan ke-22 dan saat ini Imran Ahmed Khan Niazi dikenal sebagai pemain kriket yang berubah menjadi politisi.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Profil Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, Pendidikan, Karir Politik hingga Kontroversi
Wakil KOHSAR / AFP
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berbicara dalam konferensi pers bersama dengan presiden Afghanistan di Istana Kepresidenan di Kabul pada 19 November 2020. Simak Profil Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, Pendidikan, Karir Politik hingga Kontroversi 

Dia menyebarkan trik rahasianya kepada duo bowling Pakistan Wasim Akram dan Waqar Younis.

Pada 1982, Khan mengambil 62 gawang dalam 9 pertandingan Uji dengan masing-masing 13,29.

Imran Khan kemudian menggantikan Javed Miandad menjadi kapten tim kriket Pakistan.

Lalu, pada Januari 1983, Imran Khan mencapai peringkat uji bowling 992 poin saat bermain melawan India.

Imran Khan mencapai triple all-rounder tercepat kedua dalam 75 tes, mengamankan 3000 run dalam 300 wickets.

Ian Botham memegang rekor tercepat triple all-rounders.

Khan juga mencapai rata-rata batting tertinggi kedua sepanjang masa 61,86 untuk Test batsman, bermain di posisi 6 dalam urutan batting.

Berita Rekomendasi

Imran Khan memainkan pertandingan Tes terakhirnya pada Januari 1992 melawan Sri Lanka di Faisalabad.

Khan pensiun dari kriket setelah kemenangan bersejarah Pakistan pada final Piala Dunia 1992 melawan Inggris di Melbourne Australia.

Baca juga: Lamar Kekasih dalam Kampus, Dua Mahasiswa asal Pakistan Dikeluarkan dari Kampus

Kehidupan Imran Khan Pasca Pensiun dari Kriket

Setelah pensiun dari kriket, Imran Khan mengaku sesekali masih memainkan Kriket.

Pada 1996, Khan berhasil membela diri dalam aksi fitnah yang dilakukan oleh mantan kapten Inggris, Ian Botham dan batsman Allan Lamb.

Mereka mengklaim bahwa Khan telah menyebut kedua pemain kriket itu "rasis, kurang berpendidikan dan kurang di kelas" dan terlibat dalam perusakan bola.

Khan memprotes bahwa kutipannya salah, dengan mengatakan bahwa dia membela diri setelah mengakui bahwa dia merusak bola dalam pertandingan county 18 tahun lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas