Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Koalisi Saudi Luncurkan Serangan Udara di Ibu Kota yang Dikuasai Militan Houthi Yaman

Koalisi yang dipimpin Saudi meluncurkan serangan udara di Ibu Kota Sanaa pada Minggu dini hari (21/3/2021).

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Gigih
zoom-in Koalisi Saudi Luncurkan Serangan Udara di Ibu Kota yang Dikuasai Militan Houthi Yaman
FAYEZ NURELDINE/AFP
Para pria melihat silo yang rusak setelah serangan di fasilitas minyak Saudi Aramco di kota Jeddah Laut Merah Arab Saudi pada 24 November 2020. Terbaru, Koalisi Saudi Luncurkan Serangan Udara di Ibu Kota yang Dikuasai Militan Houthi Yaman. 

TRIBUNNEWS.COM - Koalisi yang dipimpin Saudi meluncurkan serangan udara di Ibu Kota Sanaa pada Minggu dini hari (21/3/2021).

Penduduk setempat mengatakan, serangan tersebut terjadi setelah Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak di kilang minyak di Ibu Kota Saudi, Riyadh pada Jumat (19/3/2021).

Mengutip Al Jazeera, serangan Jumat kemarin itu dilaporkan menyebabkan kebakaran, namun dapat dikendalikan.

Pada Sabtu (20/3/2021), koalisi mengatakan pihaknya mencegat dan menghancurkan pesawat tak berawak bermuatan bahan peledak yang diluncurkan ke arah kota Khamis Mushait di selatan Saudi.

Baca juga: Houthi Akui Pasukannya Sebabkan Kebakaran di Pusat Migran Yaman, Tewaskan 45 Orang

Baca juga: Koalisi yang Dipimpin Saudi Sebut 2 Rudal Balistik Houthi Serang Daerah Perbatasan di Selatan Arab

Fasilitas pengolahan minyak Saudi Aramco
Fasilitas pengolahan minyak Saudi Aramco. Koalisi Saudi Luncurkan Serangan Udara di Ibu Kota yang Dikuasai Militan Houthi Yaman (Euro Money)

Penduduk di Sanaa mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pesawat tempur koalisi membom daerah-daerah yang menampung kamp-kamp militer Houthi di selatan Sanaa dan sebuah situs manufaktur militer di utara kota.

Televisi Al Masirah yang dikelola Houthi juga melaporkan serangan udara koalisi di Ibu Kota, termasuk di bandara Sanaa.

Militan telah meningkatkan serangan di Arab Saudi, pengekspor minyak utama dunia, dalam beberapa pekan terakhir.

Berita Rekomendasi

Arab Saudi mengatakan pihaknya mencegat sebagian besar drone dan rudal yang diluncurkan Houthi di bandara, pangkalan udara, dan infrastruktur energi, tetapi beberapa dilaporkan menyebabkan kerusakan.

Koalisi yang dipimpin Saudi telah memerangi Houthi sejak Maret 2015, beberapa bulan setelah kelompok itu merebut ibu kota Yaman, Sanaa.

Perang telah menemui jalan buntu sejak saat itu, dengan Arab Saudi menghadapi kritik internasional atas serangan udaranya yang tidak pandang bulu.

Baca juga: AS Serukan agar Militan Houthi Yaman Berhenti Menyerang dan Memulai Negosiasi

Baca juga: Houthi Kembali Tembakkan Rudal dan Drone ke Fasilitas Minyak Saudi Aramco

16 Maret 2019, Yaman, Sanaa: Pejuang militan Houthi memegang senjata mereka dan meneriakkan slogan-slogan selama pertemuan yang bertujuan untuk memobilisasi lebih banyak pejuang sebelum menuju ke medan perang.
16 Maret 2019, Yaman, Sanaa: Pejuang militan Houthi memegang senjata mereka dan meneriakkan slogan-slogan selama pertemuan yang bertujuan untuk memobilisasi lebih banyak pejuang sebelum menuju ke medan perang. (Hani Al-Ansi / dpa)

Bencana Kemanusiaan Terburuk

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggambarkan situasi di Yaman sebagai bencana kemanusiaan terburuk di dunia dengan kelaparan massal, penyakit, dan kemiskinan, yang sebagian besar disebabkan oleh perang.

Konflik tersebut telah menewaskan sekitar 130.000 orang, termasuk lebih dari 12.000 warga sipil.

Dalam upaya diplomatik baru untuk mengakhiri perang, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Amerika Serikat (AS) telah mendesak Houthi, yang juga menekan serangan terhadap kota Marib yang dikuasai pemerintah di Yaman untuk beralih ke negosiasi daripada eskalasi militer.

Baca juga: Kelompok Houthi Klaim Telah Tembakkan Rudal ke Fasilitas Minyak Saudi Aramco

Baca juga: Kirim Surat Resmi, Arab Saudi Mohon DK PBB Hentikan Serangan Kelompok Houthi

Pendukung militan Houthi Yaman mengangkat plakat selama protes terhadap blokade yang diberlakukan di negara mereka oleh koalisi Saudi, di ibu kota Sanaa, pada 26 Februari 2021. Militan Huthi yang didukung Iran di Yaman mengklaim pada 28 Februari, percobaan serangan yang menargetkan ibu kota Arab Saudi Riyadh dan wilayah lain dalam semalam, mengancam lebih banyak serangan.
Mereka telah mengintensifkan operasi melawan kerajaan di tengah meningkatnya bentrokan berdarah untuk merebut benteng terakhir Marib di utara yang didukung pemerintah Yaman.
Pendukung militan Houthi Yaman mengangkat plakat selama protes terhadap blokade yang diberlakukan di negara mereka oleh koalisi Saudi, di ibu kota Sanaa, pada 26 Februari 2021. Militan Huthi yang didukung Iran di Yaman mengklaim pada 28 Februari, percobaan serangan yang menargetkan ibu kota Arab Saudi Riyadh dan wilayah lain dalam semalam, mengancam lebih banyak serangan. Mereka telah mengintensifkan operasi melawan kerajaan di tengah meningkatnya bentrokan berdarah untuk merebut benteng terakhir Marib di utara yang didukung pemerintah Yaman. (Mohammed HUWAIS / AFP)

Para pengamat mengatakan serangan Houthi ke Marib, yang hingga saat ini relatif damai dan stabil karena ladang minyak yang terlindungi dengan baik di dekatnya mengancam untuk memicu lebih banyak pertempuran di tempat lain di Yaman.

Sementara itu, pasukan sekutu pemerintah telah meningkatkan serangan di daerah lain baru-baru ini dalam upaya nyata untuk memaksa Houthi menyebarkan sumber daya mereka dan membuat mereka lebih rentan.

Berita lain terkait Houthi

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas