Elon Musk: Sekarang Mobil Tesla Dapat Dibeli dengan Bitcoin
CEO Tesla, Elon Musk pada Selasa malam (23/3/2021) mengumumkan bahwa sekrang dimungkinkan membeli kendaraan Tesal di Amerika Serikat dengan bitcoin.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Dalam kebijakan pengembalian uang perusahaan, Tesla memperingatkan pembeli bahwa jika mereka berusaha mengembalikan mobil listrik mereka dan mendapatkan pengembalian dana, perusahaan dapat memilih untuk membayar mereka kembali dalam dolar AS atau bitcoin.
Tesla mencatat bahwa ia berhak untuk mengembalikan pelanggan dalam dolar AS dengan harga yang tepat untuk bitcoin pada saat pembelian.
Ini seolah-olah akan memungkinkan Tesla mendapatkan keuntungan dari perubahan harga dalam cryptocurrency atau mata uang fiat.
Dengan strategi ini, Tesla mungkin dapat menempatkan pelanggan dengan uang kurang dari yang seharusnya mereka dapatkan dengan pengembalian dana berdasarkan transaksi langsung dolar AS.
Baca juga: Fitur di Tesla Jadi Penyebab Kecelakaan Fatal di AS, Hajar Mobil Patroli Polisi yang Lagi Parkir
Catatan Analis
Analis di Wedbush, Daniel Ives, mengatakan dalam sebuah catatan penelitian Rabu (24/3/2021) bahwa perusahaannya tidak mengharapkan Tesla untuk mulai menerima pembayaran bitcoin hingga paruh kedua tahun ini.
"Ini adalah momen penting untuk Tesla dan untuk dunia crypto dengan Musk sekarang memotong pita merah pada transaksi Bitcoin dalam ekosistem Tesla yang lebih luas," kata Ives.
"Kami memperkirakan kurang dari 5% transaksi akan melalui bitcoin selama 12 hingga 18 bulan ke depan," tambahnya.
"Namun ini bisa bergerak lebih tinggi dari waktu ke waktu karena penerimaan kripto mulai meningkat selama beberapa tahun mendatang," turunya.
Baca juga: Harga Bitcoin Tembus Rp 800 Juta, Bagaimana Potensinya ke Depan?
Baca juga: Vaksin Covid-19 Dijual Rp 3,5 Juta di Pasar Gelap, Transaksi Pakai Bitcoin
Musk Gunakan Bitcoin
Citra Tesla sebagai perusahaan mobil ramah lingkungan bertentangan dengan jejak karbon kolosal jaringan bitcoin.
Para peneliti di University of Cambridge menemukan bahwa ia menggunakan lebih banyak listrik setiap tahun daripada seluruh Argentina.
Sebuah makalah pada 2018 yang diterbitkan di Nature, bisa dibilang jurnal akademis paling bergengsi di dunia, menemukan bahwa emisi bitcoin saja dapat mendorong pemanasan global di atas 2 derajat Celcius.
Terlepas dari kredensial lingkungannya yang buruk, Musk telah merangkul bitcoin lebih dari CEO teknologi besar lainnya.