Koruptor Korea Utara Dieksekusi di Depan Umum, Harta Disita Negara, Keluarganya Diasingkan ke Desa
Seorang manajer pemerintahan Korea Utara yang melakukan korupsi dieksekusi mati hingga keluarganya diasingkan.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
Alhasil Kang ditahan kejaksaan provinsi dengan tuduhan menyelundupkan kayu untuk keuntungan pribadi dan tidak memenuhi rencana ekonomi rakyat.
Namun tuduhan terhadap Kang tidak cukup sampai disitu saja.
Kejaksaan juga mendakwa Kang atas kejahatan yang lebih fatal, yakni melanggar perintah dari Kim Jong Un.
Pada 2015, Kim Jong Un mendeklarasikan dimulainya "pertempuran restorasi hutan".
Dia memberikan perintah untuk menanam sepuluh pohon untuk satu pohon yang ditebang.
Kang dikritik karena melanggar perintah Pemimpin Tertinggi.
Apalagi dia menebang pohon dalam jumlah yang banyak tanpa menanam kembali, sehingga tanah di hutan itu tandus.
Otoritas Korea Utara menganggap Kang melakukan pelanggaran serius karena mengkhianati Kim.
Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk mengeksekusi Kang secara terbuka untuk dijadikan contoh kepada pejabat lain di provinsi tersebut termasuk yang ada di kantor kehutanan.
"Kementerian Jaminan Sosial provinsi melakukan eksekusi publik dengan menembakkan tiga puluh butir peluru tanpa ampun ke Kang," kata sumber itu.
"Mereka melakukannya untuk memancing lebih banyak ketakutan di antara orang-orang."
Baca juga: Media Korea Utara Klaim Grup Idol Korsel seperti BTS dan BLACKPINK Diperlakukan seperti Budak
Baca juga: POPULER Internasional: Kesehatan Joe Biden Dipertanyakan | Usaha Ayah-Anak Kabur dari Korea Utara
Setelah kantor kejaksaan menangkap suaminya, istri Kang bunuh diri.
Ketiga anak mereka diasingkan dari Pyongyang dan ditempatkan di pertanian terpisah di Dokchon, Provinsi Pyongan Selatan.
Nahasnya kedua anak laki-laki Kang digugat cerai oleh istri mereka sebelum berangkat ke pengasingan.
Namun putri Kang dilaporkan ditemani oleh suaminya setelah pria itu berjanji tidak akan menceraikannya.
"Penduduk setempat mengatakan bahwa beruntung (kantor kejaksaan) tidak mengirim mereka ke kamp penjara politik," kata sumber itu.
Masih menurut penuturan sumber, semua aset Kang juga telah disita negara.
(Tribunnews.com/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.