Pemilik Kapal Kontainer Jepang yang Buat Macet Terusan Suez Belum Terima Aduan Klaim Kompensasi
Pemilik kapal kontainer raksasa yang memblokir lalu lintas Terusan Suez, Shoei Kisen, belum terima klaim atau tuntutan hukum untuk meminta kompensasi.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pemilik kapal kontainer raksasa yang memblokir lalu lintas Terusan Suez, Shoei Kisen, belum menerima aduan klaim atau tuntutan hukum untuk meminta kompensasi atas kerugian dari penyumbatan tersebut.
Mengutip Reuters, pejabat perusahaan memberikan informasi ini pada Selasa (30/3/2021).
"Tidak ada klaim atau tuntutan hukum terhadap perusahaan kami terkait dengan insiden tersebut," kata Wakil Manajer di Departemen Manajemen Srmada Shoei Kisen, Yumi Shinohara kepada Reuters melalui telepon.
"Kami masih menyelidiki penyebab kejadian dan biaya termasuk pembayaran asuransi dan potensi ganti rugi atas kerusakan," ujarnya tanpa merinci lebih lanjut.
Baca juga: Terusan Suez Akhirnya Dibuka, Kapal Besar yang Memblokir Perairan Berhari-hari Kembali Berlayar
Baca juga: Sejarah Insiden Terusan Suez, Sudah Beberapa Kali Terblokir dan Ditutup sejak Pertama Kali Dibuka
Pengiriman menggunakan kapal kontainer mulai bergerak lagi pada Senin malam (29/3/2021) di Terusan Suez, Mesir, setelah kapal tunda mengapungkan kembali Ever Given Shoei Kisen sepanjang 400 meter yang menyebabkan penumpukan besar kapal di sekitar jalur air.
"Pemilik dan penjamin salah satu kapal kontainer dapat menghadapi klaim senilai jutaan dolar, bahkan jika kapal itu diapungkan kembali dengan cepat," ungkap narasumber industri.
Lambung kapal diasuransikan oleh Mitsui Sumitomo Insurance Jepang, yang berada di bawah MS&AD Insurance Group Holdings Inc, Tokio Marine & Nichido Fire Insurance Co dan Sompo Japan Insurance Inc.
"Sementara UK P&I Club juga merupakan perusahaan asuransi untuk kapal tersebut," kata Shinohara.
UK P&I Club telah mengatakan bahwa itu adalah asuransi perlindungan dan ganti rugi untuk Ever Given.
Baca juga: Update Ever Given Tersangkut di Terusan Suez: Posisi Kapal Hampir Normal Sebabkan Harga Minyak Turun
Baca juga: Terusan Suez Masih Macet, Distribusi Bahan Bakar Suriah Ketar-ketir
Lalu Lintas Terusan Suez Normal
Lalu lintas di Terusan Suez Mesir telah kembali normal setelah kapal kontainer terdampar yang memblokir perairan selama hampir seminggu akhirnya dibebaskan oleh kru penyelamat.
Seperti yang diberitakan BBC.com, kapal tunda membunyikan klakson sebegai selebrasi saat Ever Given sepanjang 400m dibebaskan pada hari Senin (29/3/2021) dengan bantuan kapal keruk.
Ratusan kapal menunggu untuk melewati kanal yang menghubungkan Mediterania ke Laut Merah itu.
Terusan Suez adalah salah satu rute perdagangan tersibuk di dunia.
Baca juga: Terusan Suez: Kapal Ever Given Akhirnya Bergeser setelah 6 Hari Memblokir Perairan
Baca juga: Sejarah Insiden Terusan Suez, Sudah Beberapa Kali Terblokir dan Ditutup sejak Pertama Kali Dibuka
Peter Berdowski, CEO perusahaan penyelamat Belanda Boskalis, mengatakan Ever Given telah diapungkan kembali pada pukul 15:05 (20:05 WIB) hari Senin, sehingga memungkinkan jalan bebas melalui Terusan Suez kembali normal.
Pejabat Mesir mengatakan tumpukan kapal yang menunggu untuk transit harus diselesaikan dalam waktu sekitar tiga hari.
Tetapi para ahli percaya efek lanjutan pada pengiriman global bisa memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan untuk selesai.
Baca juga: POPULER Internasional: Fakta-fakta Konferensi Pers Joe Biden | Lalu Lintas Terusan Suez Terhenti
Cara Pembebasan Kapal
Tim penyelamat menghadapi tantangan besar saat kapal berbobot 200.000 ton itu kandas Selasa (23/3/2021) pagi lalu akibat angin kencang dan badai pasir yang mengurangi jarak pandang.
Tim spesialis Belanda, SMIT, mengawasi armada 13 kapal tunda, kapal kecil tapi kuat yang dapat menggeser kapal besar, saat mereka mencoba untuk melepaskan Ever Given.
Kapal keruk dibawa masuk dan menggali 30.000 meter kubik lumpur dan pasir dari bawah ujung kapal.
Selama akhir pekan, beberapa kargo kapal dari sekitar 18.000 kontainer harus dipindahkan untuk meringankan beban.
Air pasang membantu kapal tunda dan kapal keruk dalam pekerjaan mereka dan pada Senin pagi, buritan (bagian belakang kapal) dibebaskan dan kapal besar itu diayunkan ke seberang kanal, diiringi teriakan perayaan.
Beberapa jam kemudian, busur (bagian depan) juga terlepas, dan Ever Given bisa bebas.
Kapal itu ditarik ke Great Bitter Lake, yang berada di antara dua bagian kanal di sebelah utara lokasi penyelamatan, di mana kapal akan menjalani pemeriksaan keamanan.
Baca juga: Ever Given Dibebaskan Mashhour, Kapal Pengeruk yang Geser Pasir Sebanyak 2000 Meter Kubik per Jam
Baca juga: FOTO - Lalu Lintas Terusan Suez Terhenti, Kapal Kontainer Ever Given Terjebak seperti Paus Terdampar
Sebuah sumber kelautan mengatakan kepada kantor berita Reuters pada Senin malam bahwa kapal Ever Given sedang melakukan perjalanan ke selatan menuju Laut Merah sementara penyedia layanan kanal Leth Agencies mengatakan kapal telah melanjutkan transit dari Great Bitter Lake.
Beberapa kapal telah meninggalkan wilayah itu, lebih memilih untuk mengambil rute alternatif yang lebih panjang di sekitar ujung selatan Afrika.
Akibatnya, kargo akan mencapai tujuan mereka jauh lebih lambat dari yang direncanakan.
Mungkin ada kemacetan saat mereka tiba di pelabuhan, sementara jadwal pelayaran di masa depan telah berantakan.
Akibatnya, biaya pengiriman barang ke Eropa diperkirakan akan meningkat, Koresponden Bisnis BBC Theo Leggett melaporkan.
"Akan ada penyelidikan, jelas, karena ini memiliki dampak yang begitu besar dan apa yang sebenarnya terjadi di sini, saya kira, akan diperdebatkan untuk beberapa waktu," kata Marcus Baker, kepala global kelautan dan kargo di Marsh Inc, kepada Reuters
"Apa yang akan kita lakukan untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi? Sekali lagi, saya serahkan kepada pihak berwenang yang berkompeten di Mesir untuk memutuskan bagaimana mereka ingin memastikan bahwa lalu lintas transit dengan aman melalui kanal karena, ini untuk kepentingan mereka melakukan itu."
Berita lain terkait Terusan Suez
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Tiara)