Terusan Suez Akhirnya Dibuka, Kapal Besar yang Memblokir Perairan Berhari-hari Kembali Berlayar
Lalu lintas di Terusan Suez Mesir kembali normal setelah kapal kontainer yang memblokir perairan selama hampir seminggu akhirnya dibebaskan
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
Air pasang membantu kapal tunda dan kapal keruk dalam pekerjaan mereka dan pada Senin pagi, buritan (bagian belakang kapal) dibebaskan dan kapal besar itu diayunkan ke seberang kanal, diiringi teriakan perayaan.
Beberapa jam kemudian, busur (bagian depan) juga terlepas, dan Ever Given bisa bebas.
Kapal itu ditarik ke Great Bitter Lake, yang berada di antara dua bagian kanal di sebelah utara lokasi penyelamatan, di mana kapal akan menjalani pemeriksaan keamanan.
Baca juga: Ever Given Dibebaskan Mashhour, Kapal Pengeruk yang Geser Pasir Sebanyak 2000 Meter Kubik per Jam
Baca juga: FOTO - Lalu Lintas Terusan Suez Terhenti, Kapal Kontainer Ever Given Terjebak seperti Paus Terdampar
Sebuah sumber kelautan mengatakan kepada kantor berita Reuters pada Senin malam bahwa kapal Ever Given sedang melakukan perjalanan ke selatan menuju Laut Merah sementara penyedia layanan kanal Leth Agencies mengatakan kapal telah melanjutkan transit dari Great Bitter Lake.
Beberapa kapal telah meninggalkan wilayah itu, lebih memilih untuk mengambil rute alternatif yang lebih panjang di sekitar ujung selatan Afrika.
Akibatnya, kargo akan mencapai tujuan mereka jauh lebih lambat dari yang direncanakan.
Mungkin ada kemacetan saat mereka tiba di pelabuhan, sementara jadwal pelayaran di masa depan telah berantakan.
Akibatnya, biaya pengiriman barang ke Eropa diperkirakan akan meningkat, Koresponden Bisnis BBC Theo Leggett melaporkan.
"Akan ada penyelidikan, jelas, karena ini memiliki dampak yang begitu besar dan apa yang sebenarnya terjadi di sini, saya kira, akan diperdebatkan untuk beberapa waktu," kata Marcus Baker, kepala global kelautan dan kargo di Marsh Inc, kepada Reuters
"Apa yang akan kita lakukan untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi? Sekali lagi, saya serahkan kepada pihak berwenang yang berkompeten di Mesir untuk memutuskan bagaimana mereka ingin memastikan bahwa lalu lintas transit dengan aman melalui kanal karena, ini untuk kepentingan mereka melakukan itu."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)