Pelari Maraton Asal Jepang Yumiko Hara Pernah 8 Kali Ditangkap Polisi karena Mengutil
Yumiko Hara punya kelainan penyakit "selalu ingin makan", sehingga dia mengalami kesulitan mengontrol diri.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pelari maraton asal Jepang, Yumiko Hara (39) yang sempat menduduki juara ke-6 kompetisi dunia di Helsinki Finlandia tahun 2005, sudah 8 kali ditangkap polisi karena mengutil (kleptomania).
"Bisa dibilang nama penyakitnya sudah ada sejak lama, sekitar 40 tahun lalu, tapi menurut saya pengadilan tidak tahu banyak tentangnya," ungkap pengacara Yumiko Hara, Daigo Hayashi belum lama ini.
Menurut Daigo Hayashi, hal ini diketahui secara luas setelah tahun 2006 ketika Direktur Michio Takemura dari Rumah Sakit Akagi Kogen, yang menangani kecanduan seperti gangguan penggunaan alkohol, mengumumkan di beranda rumah sakit bahwa ia mengidap penyakit yang disebut "Cleptomania".
"Saya merasa bahwa dari segi hukum sekarang cukup terkenal, termasuk menyebutkan tanggung jawab Cleptomania dalam risalah para penasihat hukum," ujarnya.
Yumiko Hara punya kelainan penyakit "selalu ingin makan", sehingga dia mengalami kesulitan mengontrol diri.
Saat mengutil umumnya berupa makanan dan ada juga barang kosmetik.
Baca juga: Transfer Teknologi Peralatan Militer Jepang Hanya Bisa Terjadi Atas Keputusan JC
Baca juga: Tingkat Keberhasilan Aplikasi Visa Suaka di Jepang Hanya 0,25%
Belum lama ini menerbitkan bukunya "Watashiga Hoshikatta mono" atau Apa Yang Saya Inginkan terbitan Futabasha. Diterbitkan pertengahan Maret 2021 hanya dalam bahasa Jepang.
Di buku tersebut semua hal terkait kleptomania yang dilakukan Hara diungkapkan semua.
Lalu apakah Hara sudah sembuh sekarang?
"Saya masih dalam rehabilitasi penyembuhan belum 100 persen," kata Hara di TV NHK, Kamis (1/4/2021) pagi.
Cara penyembuhannya dengan mengubah pikiran ke arah positif.
"Saya selalu mencatatkan semua kelakuan saya. Kalau membaca catatan harian itu saya dulu jadi kesal sekali. Tetapi saya melihat ada orang lain yang memperhatikan saya karena itu penyakit saya dan saya harus memperbaiki diri agar tidak menyusahkan orang lain."
"Jadi saya terus mengekang diri untuk melakukan hal-hal yang tidak baik itu, mengubah pikiran kepada hal-hal positif bagi masyarakat, dan kini mulai ikut kembali latihan maraton mini dengan teman-teman, sehingga pikiran bertambah segar," demikian pengakuan Hara.