TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel melakukan serangan udara terhadap Jalur Gaza.

Hal ini menyusul serangan roket dari Palestina beberapa hari terakhir.

Serangan yang dikirim pada Sabtu (17/4/2021) menghantam 'target teror' yang dioperasikan oleh faksi yang berkuasa di Gaza, Hamas.

Pernyataan yang dikeluarkan tentara Israel menerangkan, sasarannya termasuk "fasilitas pelatihan, pos peluncul rudal anti-pesawat, pabrik produksi beton dan infrastruktur terowongan teror."

AFP melaporkan, para saksi dan sumber keamanan mengatakan, serangan itu mengenai dua "tempat pelatihan" pejuang di Gaza selatan dan sasaran lain di Gaza tengah.

Baca juga: Desain Disebut Mirip PS5, Konsep Apa yang Dipakai Ridwan Kamil untuk Masjid di Gaza?

Baca juga: Tentara Israel Bakar Diri, Alami Stres Pasca-Trauma karena Perang Gaza Palestina

Melansir Al Jazeera, seorang juru bicara Hamas mengatakan, meskipun ada tindakan Israel, "Gaza masih berjuang dan tidak hancur".

Serangan ini merupakan kali kedua dalam seminggu.

Pada Kamis malam (15/4/2021), roket ditembakkan ke Israel selatan.

Hal ini mendorong tentara Israel melancarkan serangan udara ke Gaza yang tidak menimbulkan korban.

Israel memberlakukan blokade perbatasan laut dan darat ke Gaza setelah Hamas merebut kendali pada 2007.

Sejak itu, mereka berperang tiga kali.

Baca juga: Program Nuklir Iran Diprediksi Mundur 9 Bulan Pascasabotase Diduga Dilakukan Israel

Baca juga: Pasukan Udara Israel Gempur Sasaran Militer Dekat Damaskus Suriah

Gencatan senjata telah bertahan dalam beberapa tahun terakhir meskipun kadang-kadang terjadi gejolak.

Orang-orang Palestina menembakkan roket ke Israel dan yang terakhir menanggapi dengan serangan udara di daerah pantai.

Berita lain terkait Jalur Gaza

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)