5 Roket Hantam Pangkalan Udara Irak, 2 Tentara Terluka
Sekira lima roket menghantam pangkalan udara militer Irak di Balad utara, Baghdad.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
![5 Roket Hantam Pangkalan Udara Irak, 2 Tentara Terluka](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/artileri-self-propelled-suriah.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Sekira lima roket menghantam pangkalan udara militer Irak di Balad utara, Baghdad.
Pihak militer mengonfirmasi lewat pernyataan bahwa dua tentara Irak dilaporkan terluka dalam serangan tersebut.
Pejabat keamanan mengatakan bahwa roket Katyusha jatuh di daerah pangkalan, yang menampung kontraktor AS dan tidak ada korban dilaporkan.
Melansir Al Jazeera, tidak ada kelompok yang segera mengklaim serangan tersebut pada Minggu (18/4/2021).
Baca juga: Presiden AS Joe Biden dan PM Irak Bahas Serbuan Serangan Roket di Baghdad
Baca juga: Pemboman di Irak: ISIS Akui Pihaknya Berada di Balik Serangan Bom Bunuh Diri Kembar di Baghdad
![Sebuah gambar yang diambil pada 5 Februari 2020 menunjukkan artileri self-propelled Suriah dan peluncur roket Katyusha yang ditempatkan di kota Tell Sultan, di provinsi Idlib barat laut Suriah. Pasukan rezim Suriah terus melakukan serangan di barat laut yang telah membuat setengah juta orang mengungsi, meskipun ketegangan dengan Turki meningkat.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/artileri-self-propelled-suriah.jpg)
Tetapi, kelompok bersenjata yang menurut beberapa pejabat Irak didukugn Irak, mengklaim insiden serupa di masa lalu.
Para pejabat AS menyalahkan milisi yang didukung Iran atas serangan roket reguler yang ditujukan ke fasilitas AS di Irak, termasuk Kedutaan Besar AS di Baghdad.
Serangan terakhir di pangkalan udara Balad terjadi pada 4 April 2021 kemarin.
Saat itu, sekira dua roket jatuh di daerah yang tidak banyak ditempat penduduk.
Pesawat F-16 ditempatkan di pangkalan udara dan beberapa perusahaan pemeliharaan hadir di sana, mempekerjakan staf Irak dan asing.
Serangan itu terjadi beberapa hari setelah drone bermuatan bahan peledak menargetkan pasukan koalisi pimpinan AS di dekat bandara Irak utara, menyebabkan kebakaran besar dan kerusakan pada sebuah gedung.
Insiden tersebut merupakan terbaru dari serangkaian serangan yang menargetkan sebagian besar instalasi AS di Irak dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Ledakan Mematikan Guncang Kota Sadr, Irak, 4 Tewas dan 17 Lainnya Luka-luka
Baca juga: Serangan Kembar Bom Bunuh Diri di Baghdad Irak Tewaskan 28 Orang
![Joe Biden bertemu dengan Kamala Harris yang baru saja dilantik sebagai Wakil Presiden setelah dia mengambil sumpah jabatan di Front Barat Capitol AS pada 20 Januari 2021 di Washington, DC. Biden dilantik hari ini sebagai presiden ke-46 Amerika Serikat.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/joe-biden-bertemu-dengan-kamala-harris.jpg)
Ada sekira 20 serangan bom atau roket terhadap kepentingan Amerika, termasuk pangkalan yang menampung tentara AS, sejak Presiden AS Joe Biden menjabat pada Januari.
Lusinan lainnya terjadi sejak musim gugur 2019 di bawah pemerintahan Donald Trump.
Pasukan Amerika mundur dari Irak pada 2011 tetapi kembali pada 2014 atas undangan Irak untuk membantu memerangi ISIL (ISIS) setelah kelompok itu merebut wilayah yang luas di utara dan barat negara itu.
Pada akhir 2020, jumlah pasukan AS di Irak berkurang menjadi 2.500 setelah penarikan berdasarkan perintah dari pemerintahan Trump.
Seruan tumbuh untuk penarikan pasukan Amerika lebih lanjut setelah serangan pesawat tak berawak yang diarahkan AS menewaskan Jenderal Iran Qassem Soleimani dan seorang pemimpin milisi Irak di Baghdad pada Januari 2020.
Bulan lalu, pangkalan di Irak barat yang menampung pasukan koalisi pimpinan AS dan kontraktor dihantam 10 roket.
Seorang kontraktor tewas.
![Pangkalan udara Ain al-Asad](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pangkalan-udara-ain-al-asad.jpg)
Baca juga: Houthi Kembali Serang Arab Saudi, Fasilitas Minyak dan Sistem Pertahanan Rudal Jadi Sasaran
Baca juga: POPULER Internasional: Surat Ratu Elizabeth untuk Pangeran Philip | Babak Baru Negosiasi Nuklir Iran
AS pekan lalu berkomitmen untuk menarik semua pasukan tempur yang tersisa dari Irak, meskipun kedua negara tidak menetapkan batas waktu untuk penarikan AS kedua sejak invasi 2003 yang menggulingkan Saddam Hussein.
Pengumuman itu datang ketika pemerintahan Biden melanjutkan "dialog strategis" dengan pemerintah Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi, yang dipandang terlalu dekat dengan Washington oleh kelompok-kelompok pro-Iran.
Berita lain terkait Irak
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)