Menang Tender, Elon Musk Siap Kirim Astronot Perempuan Pertama ke Bulan
Elon Musk memenangkan sebuah tender melawan Blue Origin milik Jeff Bezos untuk misi mengirim manusia ke bulan.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM - Misi Antariksa terus dijalankan CEO SpaceX sekaligus Technoking of Tesla Elon Musk demi penguatan bisnisnya.
Baru-baru ini, raja mata uang kripto memenangkan sebuah tender melawan Blue Origin milik Jeff Bezos untuk misi mengirim manusia ke bulan.
Bukan hanya sekedar pengiriman astronaut ke bulan, misi yang dimenangkan oleh Musk akan jadi pengalaman perdana astronot perempuan untuk pergi ke sana melalui SpaceX.
Baca juga: Satelit Starlink Milik Elon Musk Nyaris Bertabrakan dengan OneWeb di Orbit Bumi
Hasil tender ini membuat badan antariksa Amerika Serikat, NASA memilih SpaceX dalam misi yang mempunyai nilai kontrak 2,9 Miliar Dollar AS atau Rp 42,1 triliun.
Keberhasilan SpaceX mengalahkan Blue Origin milik Jeff Bezos dan Dynetics itu menunjukkan niatan Musk yang tak main-main untuk menguasai misi antariksa di seluruh dunia.
Baca juga: Gokil! Elon Musk Buat Eksperimen, Jadikan Seekor Monyet Bisa Bermain Game
NASA terakhir kali mengirim astronot ke bulan pada 48 tahun silam melalui pesawat ulang alik bernama Apollo tahun 1972.
Tampaknya, hal ini akan terulang setelah Musk memenangkan tender untuk menjadikan misi pertama astronot perempuan ke Bulan.
"Melalui kontrak ini, Amerika Serikat akan maju pada tahap akhir untuk sebuah misi mendaratkan astronot di Bulan tahun 2024. Misi ini merupakan momen istimewa di mana kita akan melihat perempuan pertama yang mendarat di Bulan," kata Administrator NASA, Jim Bridenstine dilansir Reuters, Senin (19/4/2021).
Baca juga: Rayu Bos Tesla di Twitter, Fahri Hamzah Yakinkan Potensi Bisnis Logam dan Mineral kepada Elon Musk
Adapun Misi pengiriman astronot ke bulan oleh SpaceX bernama Artemis. Kapsul Orion akan diluncurkan dengan roket Space Launch System (SLS) dari Kennedy Space Center, Florida.
Saat mencapai orbit Bumi, 2 astronaut yang salah satunya perempuan ini, akan berpindah ke sistem pendarat bernama Human Landing System (HLS) milik SpaceX dan mendarat di Bulan.
Setelah seminggu di Bulan, mereka akan kembali ke kapsul milik Orion lalu kembali ke Bumi. Agar misi ini berjalan baik, pesawat luar angkasa HLS akan dibekali mesin Raptor buatan SpaceX. Selain itu kabin pesawat yang digunakan astronaut ini memiliki kabin yang lebih lega untuk para astronot.
Meski belum diketahui siapa nama astronaut perempuan yang akan mengikuti misi ini, nama Artemis memiliki makna filosofis bagi SpaceX. Dalam mitologi Yunani kuno, Artemis adalah Dewi Bulan yang merupakan kembaran dari Dewa Apollo.
Misi Artemis 1 akan menjadi misi pembukaan dari serangkaian misi ke Bulan dan Planet Mars. Perjalanan ini akan ditempuh dalam jarak 450.600 km dari Bumi dan misi Artemis ini akan memakan waktu selama 3 minggu.