Miguel Díaz Canel Jadi Presiden Kuba Pertama yang Bukan Berasal dari Keluarga Castro
Miguel Díaz-Canel dinobatkan sebagai Sekretaris I Partai Komunis Kuba dan Presiden Kuba pertama yang bukan berasal dari keluarga Castro.
Penulis: Triyo Handoko
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Miguel Díaz-Canel dinobatkan sebagai Sekretaris I Partai Komunis Kuba pada Senin (19/4/2021).
Peran baru Miguel Díaz Canel tersebut menandai dirinya sebagai orang paling kuat di Kuba.
Melansir Aljazeera, jabatan baru Miguel Díaz Canel tersebut secara otomatis menjadikannya sebagai Presiden Kuba, setelah Raul Castro.
Hal tersebut menandai sejarah baru Kuba, pasalnya sejak Revolusi Kuba pada 1959 Presiden Kuba berasal dari keluarga Castro.
Baca juga: Jumlah Imigran Anak di Meksiko Meningkat, Amerika Serikat Siapkan Kebijakan Tangani Masalahan Ini
Baca juga: Presiden Laurentino Harap RI Jadikan Panama Gerbang Ekonomi di Kawasan Amerika Latin dan Karibia
Sebelumnya ada Fidel Castro, kemudian Raul Castro.
Latar Belakang Miguel Díaz
Dinobatkannya pria berambut berak dan berumur 60 tahun ini juga mengubur desas-desus bahwa Miguel Díaz Canel adalah seorang penengah dan tunduk pada kekuatan yang lebih kuat.
Sebagai seorang insinyur kelistrikan, Miguel Díaz selama sebagian besar hidupnya telah dihabiskan sebagai fungsionaris partai.
Miguel Díaz lahir setahun setelah Revolusi 1959 di Villa Clara provinsi di mana Che Guevara melwan pasukan Fulgencio Batista.
Baca juga: Afghanistan Takut Terjadi Perang Saudara saat Amerika Tarik Semua Pasukan Militernya Nanti
Baca juga: Donald Trump Marah, Sebut Amerika Saat Ini Semakin Mirip Negara Komunis
Karir Miguel Díaz melejit setelah menjabat sekretaris partai di Villa Clara dan Holguin di Kuba timur.
Miguel Díaz dikenal karena karena kecerdasaan dan daya tariknya yang tinggi.
Miguel Díaz kemudian menjabat sebagai Menteri Pendidikan yang semakin dikenal karena teliti dan aktif.
Kemudian, Raúl Castro pertama kali mengangkatnya sebagai Wakil Presiden pada tahun 2012.
Baca juga: Badan Kesehatan di Amerika Jelaskan Mengapa Beberapa Orang Terinfeksi Covid-19 meski Sudah Divaksin
Baca juga: Joe Biden Umumkan 90% Warga Amerika akan Bisa Divaksinasi pada 19 April
Keputusan Raúl Castro tersebut diambil setelah ia menggantikan saudaranya, Fidel Castro.