Reaksi Pendukung George Floyd saat Dengar Putusan Hakim atas Derek Chauvin: Penuh Air Mata Kelegaan
Ratusan orang memenuhi George Floyd Square, merayakan putusan bersalah Derek Chauvin atas kematian George Floyd .
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Ada momen hening, hanya sesaat, ketika ratusan orang berkumpul di persimpangan 38th Street and Chicago Avenue untuk mendengar berita putusan Derek Chauvin, polisi yang sebabkan kematian George Floyd, Associated Press melaporkan.
"Mereka akan umumkan putusan hakim!" teriak seseorang, meminta kerumuman untuk memperhatikan sejenak.
Kemudian sorakan ratusan orang itu memenuhi tempat di mana George Floyd ditekan lehernya hingga tewas tahun lalu, memohon pembebasan dari polisi yang menahannya.
Orang-orang bersorak atas putusan bersalah pertama atas Derek Chauvin, yang didakwa pembunuhan.
Baca juga: Mantan Polisi Derek Chauvin Dinyatakan Bersalah atas Tewasnya George Floyd
Baca juga: Sidang George Floyd, Patung hingga Rumah Saksi Polisi Penindih Floyd Dilumuri Darah Babi
Beberapa orang meneteskan air mata, yang lainnya menangis terisak.
Beberapa saat setelahnya, gelombang sorakan muncul saat dua tuduhan lainnya juga menyatakan Chauvin bersalah.
Tampak dalam rekaman persidangn, tangan Chauvin diletakkan di belakang.
Ia pun digiring keluar ruangan sidang dengan tangan diborgol.
Di tempat kejadian perkara yang sekarang dinamai George Floyd Square, ada tangis kelegaan.
Wanita bernama Venisha Johnson melompat kegirangan ketika ia mendengar putusan itu.
Beberapa menit kemudian ia hampir tidak bisa berbicara, karena ia menangis begitu keras.
"Ini sangat berarti bagi saya," kata Johnson, yang mengenakan masker yang mengenang beberapa kata terakhir Floyd: "Saya tidak bisa bernapas."
"Saya telah berdoa untuk George setiap hari, setiap pagi jam 6 pagi. Saya sangat bahagia. Cara dia dibunuh sangat mengerikan, tapi terima kasih, Yesus," katanya.
Sekitar 300 orang berkumpul di persimpangan dekat Cup Foods, mini market pojok tempat di mana seorang karyawan menelepon polisi pada 25 Mei 2020 lalu, mengatakan George Floyd membayar rokok dengan uang $ 20 palsu.