Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Negara Bagian Maharashtra India Terapkan Pembatasan Lebih Ketat Sektor Perjalanan dan Perkantoran

Pemerintah negara bagian Maharashtra, India, pada hari Rabu kemarin mengumumkan kebijakan pembatasan baru untuk perkantoran, pernikahan, dan perjalana

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Negara Bagian Maharashtra India Terapkan Pembatasan Lebih Ketat Sektor Perjalanan dan Perkantoran
AP
Pasien covid di India. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Di tengah lonjakan kasus virus corona (Covid-19) yang belum pernah terjadi sebelumnya, pemerintah negara bagian Maharashtra, India, pada hari Rabu kemarin mengumumkan kebijakan pembatasan baru untuk perkantoran, upacara pernikahan, dan perjalanan.

Saat ini kantor pemerintah hanya dapat beroperasi dengan kehadiran maksimal 15 persen.

Kemudian upacara pernikahan harus dilakukan secara seremoni saja, tidak lebih dari 2 jam dan maksimal dihadiri 25 orang.

Lalu untuk bus swasta diizinkan beroperasi dengan kapasitas tempat duduk maksimal 50 persen, tentunya tanpa ada penumpang yang berdiri.

Baca juga: Layanan Kesehatan di India Hampir Runtuh Dihantam Gelombang Covid-19 Ke-2, Pejabat: Seperti Tsunami

Baca juga: 22 Pasien Covid-19 di India Tewas Gara-gara Tangki Oksigen Bocor

Sementara itu, di tengah perdebatan yang sedang berlangsung terkait pasokan oksigen yang langka, Pengadilan Tinggi New Delhi pada hari Rabu kemarin meminta Pemerintah Pusat untuk memastikan jalur yang aman untuk pasokan oksigen dari tempat produksi ke tempat pengiriman di seluruh negeri.

Dikutip dari laman The Indian Express, Kamis (22/4/2021), terkait pasokan oksigen, dalam satu insiden tragis, setidaknya 22 pasien Covid-19 telah meninggal di Rumah Sakit Zakir Husain di kota Nashik, setelah sebuah tangki oksigen bocor dan menghentikan pasokan bagi para pasien yang sedang dirawat.

Berita Rekomendasi

Pejabat kota itu mengakui mereka mencoba mengalihkan tabung jumbo dan silinder yang lebih kecil untuk pasien.

Namun ia tidak memungkiri bahwa mereka sangat bergantung pada tangki penyimpanan untuk pasokan oksigen di mana tempat kebocoran itu terjadi.

Dalam peningkatan kasus harian terbesar, India telah melaporkan 2.023 kematian hanya dalam waktu 24 jam.

Laporan terbaru ini terakhir dilaporkan pada Rabu pagi, pukul 09.00 waktu setempat.

Petugas membersihkan diri dengan disinfektan usai melakukan kremasi mayat korban covid-19.
Petugas membersihkan diri dengan disinfektan usai melakukan kremasi mayat korban covid-19. (ap)

Penghitungan untuk angka positif Covid-19 di India saat ini mencapai 1.56.16.130, dengan korban tewas mencapai 1.82.553.

Sedangkan kasus pasien positif mencapai 21.57.538.

Pada hari Rabu kemarin, Serum Institute of India (SII) mengaku akan menjual vaksin AstraZeneca yang mereka produksi (Covishield) seharga 400 rupee per dosis ke pemerintah negara bagian dan 600 rupee per dosis ke rumah sakit swasta negara itu.

Saat ini, vaksinnya dijual dengan harga 150 rupee per dosis ke pemerintah pusat.

Perusahaan yang memiliki kantor pusat di Pune itu juga mengatakan akan mengalokasikan 50 persen dari kapasitas produksinya untuk program vaksinasi center.

Sedangkan 50 persen sisanya dialokasikan untuk rumah sakit negara bagian dan swasta.

Pernyataan itu disampaikan beberapa hari setelah vaksinasi center memutuskan untuk mengizinkan siapapun yang berusia di atas 18 tahun mendapatkan vaksinasi mulai 1 Mei mendatang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas