Atasi Gempuran Covid-19, Empat Tangki Oksigen Bantuan Dikirim ke Delhi
Pemerintah Delhi telah melaporkan kekurangan oksigen dan infrastruktur lain yang diperlukan untuk mengatasi serangan Covid-19 gelombang keempat.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – Empat tangki besar oksigen akan tiba di New Delhi, Senin (26/4/2021) menyusul krisis kekurangan oksigen dan infrastruktur di tengah gempuran Covid-19.
Empat tangki oksigen dikirim menggunakan kereta api dari Chhattisgarh, dan kemungkinan akan mencapai Delhi pada Senin malam. Informasi disampaikan Kementerian Kereta Api, Minggu (25/4/2021).
Ini adalah kereta Oxygen Express pertama yang diarahkan ke Delhi setelah pemerintah Arvind Kejriwal meminta pasokan oksigen yang dibutuhkan untuk merawat pasien Covid-19 yang sakit kritis.
"Satu kereta ekspres oksigen yang membawa empat tanker (sekitar 70 metrik ton LMO) akan berangkat malam ini ke Delhi dari Raigarh, Chattisgarh. Ini akan berkontribusi memenuhi kebutuhan oksigen Delhi," tulis kementerian perkeretaapian di Twitter dikutip Hindustan Times.
Baca juga: Krisis Covid-19 Makin Parah, Belasan Negara Ini Melarang Penerbangan dari India
Baca juga: Setiap 5 Menit 1 Orang di New Delhi India Meninggal Karena Covid-19
Baca juga: Krisis Covid-19 India Makin Parah, Rumah Sakit Mulai Putus Asa, Stok Oksigen Menipis
Pengumuman penting datang pada saat pemerintah Delhi telah melaporkan kekurangan oksigen dan infrastruktur lain yang diperlukan untuk mengatasi kasus korona (Covid-19) dalam gelombang keempat pandemi di negara itu.
Ketua Dewan Kereta Api Suneet Sharma mengatakan perusahaan kereta api telah menorehkan rencana untuk mengangkut oksigen medis dari Angul, Kalingnagar, Rourkela dan Raigarh ke ibu kota.
Pemerintah Delhi telah disarankan untuk menyiapkan armada darat untuk meningkatkan pasokan oksigen.
Pada Sabtu, 20 pasien di sebuah rumah sakit di Delhi's Rohini meninggal karena tidak mendapatkan fasilitas pasok oksigen.
Media sosial juga dibanjiri pesan SOS dari warga serta rumah sakit yang perlu menyelamatkan nyawa pasien Covid-19 yang sakit parah. Mereka umumnya terengah-engah sesak napas di rumah sakit atau diisolasi rumah.
Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal Sabtu menulis kepada rekan-rekannya di negara bagian lain dan wilayah persatuan, meminta mereka untuk membantu ibukota dengan cara mengirimkan kelebihan stok oksigen.
Namun, Menteri Kesehatan Union Harsh Vardhan mengklaim Delhi diberikan pasokan gas sebanyak yang diminta pemerintah Aam Aadmi Party (AAP) dan merupakan tanggung jawab mereka untuk merasionalisasi penggunaannya.
Pemerintah Delhi pada Minggu memperpanjang isolasi di kota itu hingga 3 Mei pagi untuk mengerem penyebaran virus yang telah menginfeksi lebih dari satu juta orang di ibukota negara itu.
India mencatat 349.691 kasus Covid-19 pada Minggu, menjadikan penghitungan negara menjadi total ada 16.960.172 kasus.
Jumlah kematian satu hari juga membuat rekor baru karena 2.767 orang meninggal dalam periode yang sama sehingga total kematian menjadi 192.311.
Sementara tingkat pemulihan mencapai 83,49 persen dengan 14.085.110 orang pulih dari penyakit dalam 24 jam terakhir, kasus aktif di negara itu adalah 2.682.751, terdiri sekitar 15,37 persen dari total kasus.
Di seluruh dunia, rekor harian lebih dari 893.000 kasus Covid-19 tercatat pada Minggu, menurut data kantor berita AFP. Angka tertinggi harian sebelumnya adalah sekitar 819.000 kasus pada 8 Januari.
Selama seminggu, lebih dari 5,5 juta kasus tercatat di seluruh dunia. Negara lain setelah India dengan infeksi paling baru adalah AS (490.000 kasus dalam satu minggu), Brasil (459.000) dan Turki (404.000).
Perkembangan krisis Covid-19 di India, sejumlah negara Asia hingga Eropa menutup penerbangannya dari dank e India.
Dilansir Bussines Today Sabtu (24/4/2021), selain lonjakan kasus Covid-19, negara-negara ini melarang penerbangan dari India karena virus 'mutan ganda' yang ditemukan di sana.
Indonesia telah menghentikan pembuatan visa bagi WNA dari India mulai Minggu (25/4/2021).
"Berdasarkan hasil pencermatan tersebut, pemerintah memutuskan untuk menghentikan pemberian visa bagi orang asing yang pernah tinggal dan atau mengunjungi India dalam kurun waktu 14 hari," kata Menteri Perekonomian, Airlangga Hartarto, Jumat (23/4/2021).
Sebelumnya, pada Rabu (23/4/2021), sebanyak 12 dari 127 warga India yang tiba di Indonesia terkonfirmasi positif Covid-19.(Tribunnews.com/HindustanTimes/xna)