Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS akan Segera Bagikan Jutaan Dosis Vaksin AstraZeneca ke Negara Lain dalam Beberapa Bulan

AS berencana untuk membagikan jutaan dosis vaksin virus corona AstraZeneca dengan negara lain dalam beberapa bulan mendatang, pada Senin (26/4/2021).

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in AS akan Segera Bagikan Jutaan Dosis Vaksin AstraZeneca ke Negara Lain dalam Beberapa Bulan
Drew Angerer / Getty Images / AFP
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki berbicara selama konferensi pers harian di Gedung Putih pada 26 April 2021 di Washington, DC. Presiden Joe Biden dijadwalkan menyampaikan pidato pertamanya pada sidang gabungan Kongres Rabu malam ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Gedung Putih mengumumkan, Amerika Serikat (AS) berencana untuk membagikan jutaan dosis vaksin virus corona AstraZeneca untuk negara lain, dalam beberapa bulan mendatang,.

"Hari ini kami mengumumkan bahwa pemerintah sedang mencari opsi untuk membagikan dosis vaksin AstraZeneca buatan Amerika selama beberapa bulan ke depan," kata Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki dalam jumpa pers, Senin (26/4/2021).

Melansir CNN, Psaki mengindikasikan, keputusan itu dibuat karena pasokan vaksin Covid-19 lain yang tersedia di AS merupakan vaksin yang disetujui untuk digunakan.

AS memiliki puluhan juta stok vaksin AstraZeneca, tetapi tidak ada yang pernah digunakan karena belum diberikan otorisasi penggunaan darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS.

Baca juga: FDA Selidiki Reaksi Alergi Terhadap Vaksin Pfizer Covid-19

Baca juga: FDA AS Sebut Vaksin Covid-19 Buatan Moderna Aman dan Efektif

Juru bicara Deplu AS Jen Psaki mengatakan bahwa pemerintah AS belum mengambil keputusan soal bantuan militer ke Ukraina.
Juru bicara Deplu AS Jen Psaki mengatakan bahwa pemerintah AS belum mengambil keputusan soal bantuan militer ke Ukraina. (Kompas.com)

"Mengingat portofolio vaksin yang kuat yang telah diotorisasi oleh Amerika Serikat dan tersedia dalam jumlah besar, termasuk dua vaksin dua dosis dan satu vaksin satu dosis, dan mengingat bahwa AstraZeneca tidak diizinkan untuk digunakan di Amerika Serikat, kami tidak perlu menggunakan AstraZeneca dalam perjuangan kami melawan Covid selama beberapa bulan ke depan," kata Psaki.

Psaki mengatakan, FDA akan melakukan peninjauan kualitas dosis sebelum mereka dapat meninggalkan negara itu dan rencana AS untuk mendistribusikan vaksin tersebut masih dikembangkan.

Gedung Putih belum mengatakan negara mana yang akan mendapatkan vaksin tersebut.

Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 Tersedia 20 Hari ke Depan, Ada Tambahan Sinovac dan AstraZeneca

Baca juga: Uni Eropa Gugat AstraZeneca Karena Tidak Penuhi Kontrak Vaksin Covid-19  

Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin AstraZeneca pada 20 Maret 2021 di Ede, tempat kampanye vaksinasi melawan Covid-19
Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin AstraZeneca pada 20 Maret 2021 di Ede, tempat kampanye vaksinasi melawan Covid-19 (Piroschka van de Wouw / ANP / AFP)
Berita Rekomendasi

Seorang pejabat senior administrasi mengatakan pada hari Senin, 60 juta dosis vaksin AstraZeneca yang tersedia akan dibagikan dengan negara lain dalam dua bulan ke depan.

Dengan asumsi, FDA mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin tersebut.

"Kami berharap ada sekitar 10 juta dosis yang dapat dilepaskan, jika dan ketika FDA memberikan persetujuannya, yang dapat terjadi dalam beberapa minggu mendatang," jelasnya.

"Selanjutnya, diperkirakan ada tambahan 50 juta dosis yang berada dalam berbagai tahap produksi dan ini bisa diselesaikan secara bertahap pada Mei dan Juni," tutur pejabat senior pemerintahan itu.

Beberapa pemimpin dunia telah menekan Joe Biden untuk berbagi dosis karena negara-negara lain telah berjuang untuk meningkatkan vaksinasi.

Baca juga: Ini Kelompok Varian dan Mutasi yang Jadi Penyebab Naiknya Kasus di India

Baca juga: Bantuan Internasional Tiba di India untuk Bantu Tangani Krisis Covid-19

Perdana Menteri India, Narendra Modi menyatakan bahwa India ingin damai namun siap perang jika ada provokasi dari China.
Perdana Menteri India, Narendra Modi menyatakan bahwa India ingin damai namun siap perang jika ada provokasi dari China. (Handout / PIB / AFP)

Salah satu negara tersebut adalah India, yang saat ini sedang mengalami salah satu gelombang Covid terparah di dunia.

Biden dan Perdana Menteri India Narendra Modi berbicara pada Senin (26/4/2021).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas