Jepang Siapkan 30 Rumah Sakit Antisipasi Covid-19 Saat Olimpiade dan Paralimpiade
Sejumlah besar staf medis diperlukan untuk mendirikan kantor medis di tempat kompetisi, dan sekitarnya.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Panitia Penyelenggara Olimpiade membuat penyesuaian untuk mengamankan sekitar 30 rumah sakit yang ditunjuk untuk Olimpiade dan Paralimpiade yang menerima atlet jika sakit.
"Rumah sakit yang ditunjuk untuk turnamen yang akan merawat para atlet adalah rumah sakit universitas dan rumah sakit metropolitan, dan panitia penyelenggara turnamen sedang berkoordinasi untuk mengamankan sekitar 10 tempat di Tokyo dan sekitar 20 tempat di luar Tokyo," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (27/4/2021).
Selain itu, baru ditemukan bahwa klinik rawat jalan demam dan laboratorium inspeksi terkait dengan virus corona didirikan di Desa Olimpiade dan beroperasi 24 jam sehari selama Olimpiade.
Sejumlah besar staf medis diperlukan untuk mendirikan kantor medis di tempat kompetisi, dan sekitarnya.
Panitia Penyelenggara telah meminta Asosiasi Perawat Jepang untuk mengamankan 500 perawat.
Baca juga: Uji Coba Balap Sepeda di Velodrome Kota Izu Jelang Olimpiade Tokyo, Seiko Hashimoto Ungkap Kesannya
Panitia Penyelenggara telah menyatakan bahwa mereka akan "berusaha untuk tidak mengganggu sistem medis lokal," tetapi karena infeksi menyebar ke seluruh tempat di Jepang, mengamankan staf medis hal ini menjadi masalah besar.
Di sisi lain, Menteri Olimpiade Tamayo Marukawa mengeluh pada konferensi pers pada tanggal 27 April pagi ini.
"Saya bingung karena tidak ada jawaban dari Tokyo mengenai sistem penyediaan perawatan medis pada saat diadakannya konvensi," ujarnya.
"Ini adalah pernyataan yang jelas tentang bagaimana kami (Tokyo), di satu sisi, akan memenuhi tanggung jawab kami sebagai penyelenggara Olimpiade dan di sisi lain, tanggung jawab kami sebagai pengurus bidang medis, dan bagaimana kami akan memenuhi tanggung jawab bersama-sama itu," katanta.
"Kalau kita tidak mendapat penunjukan arah yang jelas, kita sangat bingung nantinya bagaimana mendukung mencari solusi atas keterbatasan medis ini lebih lanjut," tambah Marukawa.
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.