Jepang Tinggalkan Pembangkit Listrik Batu Bara, Proyek Marubeni dan Kepco Batal
Rencana proyek Marubeni dan Kepco (Kansai Electric Power Co., Inc.) untuk membuat pembangkit batubara dibatalkan Selasa ini (27/4/2021).
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jepang tidak lagi membangun pembangkit listrik batu bara.
Rencana proyek Marubeni dan Kepco (Kansai Electric Power Co., Inc.) untuk membuat pembangkit batu bara dibatalkan Selasa ini (27/4/2021).
Perusahaan perdagangan besar Marubeni dan Kepco telah mengumumkan bahwa mereka telah membatalkan rencana mereka untuk pembangkit listrik tenaga batu bara di Kota Akita.
Jumlah rencana konstruksi baru untuk pembangkit listrik berbahan bakar batu bara di Jepang kini telah menjadi nol, dan sementara pengurangan pembangkit listrik berbahan bakar batubara merupakan masalah untuk realisasi masyarakat bebas karbon, sulit untuk membangun yang baru di masa depan.
Anak perusahaan Marubeni dan Kansai Electric Power telah mengumumkan rencana untuk bersama-sama membangun pembangkit listrik tenaga batu bara 1,3 juta kilowatt di kawasan industri di Kota Akita pada tahun 2015 lampau. Namun ternyata kini membatalkannya.
"Alasan kami karena sulit untuk melihat kelayakan bisnis tersebut," ungkap sumber Tribunnews.com Selasa (27/4/2021).
Kami sedang mempertimbangkan apakah kami dapat membangun pembangkit listrik tenaga biomassa yang menggunakan kayu sebagai bahan bakar di lokasi yang direncanakan.
Pada saat pengumuman rencana tersebut (2015), Menteri Lingkungan Hidup saat itu Tamayo Marukawa keberatan dengan Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri, yang menyetujui rencana tersebut, mengatakan bahwa rencana tersebut tidak dapat disetujui, karena pencapaian rumah kaca target pengurangan gas akan terancam.
Dengan pengabaian rencana ini, tidak akan ada rencana konstruksi baru untuk pembangkit listrik tenaga batu bara di Jepang.
Investasi dan pembiayaan pembangkit listrik tenaga batu bara di industri keuangan di tengah tantangan pengurangan pembangkit listrik tenaga batu bara untuk mencapai tujuan baru pemerintah yaitu mengurangi gas rumah kaca sebesar 46% pada tahun 2030 dibandingkan tahun 2013.
Pada prinsipnya, sulit untuk membangun sebuah fasilitas baru di masa depan, sehingga muncul gerakan untuk membatalkannya.
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif? dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.