Penggelapan Pajak 790 Juta Yen Oleh 80 Kontraktor Perorangan Osaka Jepang
Biro Perpajakan Nasional Osaka mengungkapkan saat ini (28/4/2021) sedikitnya 270 yen pajak telah digelapkan oleh 80 kontraktor perorangan Osaka yang
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Biro Perpajakan Nasional Osaka mengungkapkan saat ini (28/4/2021) sedikitnya 270 yen pajak telah digelapkan oleh 80 kontraktor perorangan Osaka yang melakukan perbaikan rumah yang rusak akibat gempa Juni 2018 di Osaka utara.
"Sebagai hasil dari pemeriksaan pajak yang intensif terhadap perusahaan yang berada dalam "permintaan khusus untuk rekonstruksi", ditemukan adanya penggelapan pajak seperti pengajuan SPT dengan jumlah penjualan yang sedikit," ungkap sumber Tribunnews.com Rabu (28/4/2021).
Menurut Undang-Undang Pajak Konsumsi, jika penjualan kena pajak tidak termasuk pendapatan dari penjualan tanah adalah 10 juta yen atau kurang per tahun, maka pajak konsumsi akan dibebaskan.
Menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut, di antara perusahaan yang penjualannya meningkat tajam karena permintaan khusus untuk rekonstruksi, terdapat metode yang tersebar luas dari penyalahgunaan sistem ini dengan tidak menyatakan bagian dari penjualan dan berpura-pura penghasilannya menjadi kurang dari 10 juta yen tahun.
Dari total sekitar 790 juta yen yang tidak diumumkan, sekitar 60 juta yen telah disertifikasi sebagai pendapatan jahat yang disembunyikan dengan penyamaran dan penyembunyian.
Jumlah total pajak tambahan, diperkirakan sekitar 220 juta yen termasuk pajak penghasilan dan pajak konsumsi.
Baca juga: Diperiksa KPK 4,5 Jam untuk Kasus Suap Pajak, Angin Prayitno Aji Abaikan Pertanyaan Media
Dalam Gempa Bumi Osaka Utara, gempa dengan intensitas seismik maksimum kurang dari 6, telah melanda daerah perkotaan Keihanshin dengan pusat gempa di bagian utara Prefektur Osaka, menewaskan 6 orang dan merusak lebih dari 60.000 rumah.
Di bagian utara prefektur, ubin rumah roboh dan atapnya ditutupi lembaran plastik biru. Pada bulan September tahun itu, Topan No. 21 telah merusaknya, dan permintaan untuk memperbaiki rumah yang rusak semakin meningkat.
Biro Perpajakan Nasional percaya bahwa toko konstruksi dan lainnya telah meningkatkan keuntungan mereka karena "permintaan khusus untuk rekonstruksi", dan telah berkonsentrasi pada pemilik bisnis perorangan yang terlibat dalam perbaikan perumahan dari sekitar tahun 2019, yang berbasis di Kota Kadoma, Kota Moriguchi, Kota Daito, dan sebagainya.
Sepertinya mereka tersebut kini sedang melakukan pemeriksaan pajak ulang untuk menjawab kantor pajak dengan adanya penggelapan pajak yang dituduhkan tersebut.
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.