CDC Sebut Temuan Kasus Radang Jantung di Israel Tak Ada Hubungannya dengan Vaksinasi COVID-19 Pfizer
CDC mengatakan, pihaknya belum melihat hubungan antara temuan kasus radang jantung atau miokarditis di Israel dengan vaksin COVID-19 Pfizer.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengumumkan hasil penyelidikannnya mengenai temuan kasus radang jantung atau miokarditis pada penerima vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech di Israel.
Direktur CDC Rochelle Walensky mengatakan, pihaknya belum melihat hubungan antara miokarditis dan vaksin Pfizer.
"Kami belum melihat pertanda, dan kami benar-benar telah melakukan pengamatan dalam lebih dari 200 juta dosis yang kami berikan," kata Walensky dikutip dari Channel News Asia.
Walensky menambahkan, kini CDC sedang menjalin hubungan dengan Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk penyelidikan terhadap 14 kasus miokarditis di antara orang-orang yang divaksinasi melalui layanan kesehatan militer.
Israel Temukan Kasus Radang Jantung
Pada Minggu (25/4/2021) Israel mengumumkan temuan kasus miokarditis terhadap beberapa penerima vaksin Pfizer.
Koordinator respons pandemi Israel Nachman Ash mengatakan, studi pendahuluan menunjukkan puluhan kasus miokarditis terjadi di antara lebih dari 5 juta orang yang divaksinasi.
Sebagian besar kasus dilaporkan terjadi terutama setalah suntik vaksin dosis kedua pada orang hingga usia 30 tahun.
Baca juga: Warga Amerika yang Telah Divaksinasi Tidak Perlu Pakai Masker Lagi
Baca juga: Jokowi Ingatkan Pemerintah Daerah Agar Tidak Stok Vaksin Lebih dari 5 Persen
Ash mengatakan, tidak jelas apakah temuan yang cukup tinggi itu terkait dengan vaksin Pfizer atau tidak.
"Kementerian kesehatan saat ini sedang memeriksa apakah ada kelebihan morbiditas (tingkat penyakit) dan apakah itu dapat dikaitkan dengan vaksin," kata Ash dikutip dari Channel News Asia.
Ash yang berbicara tentang masalah tersebut dalam konferensi pers lewat radio, menyebutnya sebagai 'tanda tanya'.
Ash juga menekankan bahwa Kementerian Kesehatan belum menarik kesimpulan apa pun.
Menentukan kesimpulan, kata Ash, akan sulit karena miokarditis adalah suatu kondisi yang sering hilang tanpa komplikasi.
Miokarditis bisa disebabkan oleh berbagai virus dan kasus serupa yang dilaporkan pada tahun-tahun sebelumnya, lanjut Ash.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.