Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

CDC Sebut Temuan Kasus Radang Jantung di Israel Tak Ada Hubungannya dengan Vaksinasi COVID-19 Pfizer

CDC mengatakan, pihaknya belum melihat hubungan antara temuan kasus radang jantung atau miokarditis di Israel dengan vaksin COVID-19 Pfizer.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in CDC Sebut Temuan Kasus Radang Jantung di Israel Tak Ada Hubungannya dengan Vaksinasi COVID-19 Pfizer
dentistryiq.com
CDC - CDC mengatakan, pihaknya belum melihat hubungan antara temuan kasus radang jantung atau miokarditis di Israel dengan vaksin COVID-19 Pfizer. 

Sementara itu, pihak Pfizer mengatakan belum mengamati tingkat kondisi yang lebih tinggi dari yang biasanya diharapkan pada populasi umum.

Namun, Pfizer secara teratur telah melakukan kontak dengan Kementerian Kesehatan Israel untuk meninjau data tentang vaksinnya.

Perusahaan farmasi asal Amerika itu mengatakan, pihaknya mengetahui pengamatan Israel terhadap miokarditis yang terjadi terutama pada populasi pria muda yang menerima vaksin Pfizer.

"Kejadian buruk ditinjau secara teratur dan menyeluruh dan kami belum mengamati tingkat yang lebih tinggi dari miokarditis daripada yang diharapkan pada populasi umum."

"Hubungan kausal dengan vaksin belum ditetapkan," kata pihak Pfizer, masih melansir sumber yang sama.

Pfizer menambahkan, hingga kini pihaknya juga belum menemukan bukti yang menyimpulkan bahwa miokarditis adalah efek samping dari vaksinnya.

Baca juga: Klaster Covid-19 Perkantoran dan Kemacetan Meningkat, Diduga Pemicunya Merasa Aman Sudah Divaksin

Baca juga: Malaysia Tak Pakai Lagi Vaksin AstraZeneca dalam Program Vaksinasi Nasional

"Tidak ada bukti saat ini yang menyimpulkan bahwa miokarditis adalah risiko yang terkait dengan penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19," jelas perusahaan itu.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, Israel adalah negara yang menjadi pemimpin dunia dalam peluncuran vaksinasi, dengan hampir 60 persen dari 9,3 juta populasinya telah menerima vaksin Pfizer.

Basis data nasionalnya telah menunjukkan vaksin itu sangat efektif dalam mencegah gejala dan penyakit parah yang terkait dengan COVID-19.

Sejak Januari, tak lama setelah kampanye vaksin dimulai, infeksi harian turun dari lebih dari 10.000 menjadi hanya 129 sebelum akhir pekan.

Nadav Davidovitch, direktur sekolah kesehatan masyarakat di Universitas Ben Gurion Israel, mengatakan bahwa meskipun ada korelasi antara kasus miokarditis dan vaksin, tampaknya tidak cukup serius untuk menghentikan pemberian vaksin.

"Ini adalah situasi yang harus diperhatikan, dan kami perlu menunggu laporan akhir, tetapi dalam analisis sementara tampaknya risiko sakit akibat COVID-19 jauh lebih tinggi daripada akibat efek samping vaksin, dan risiko penyakit tersebut," papar Davidovitch.

Berita lain terkait Penanganan Covid-19

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas