Gelombang Kedua Covid-19 di India Menyebar Hingga ke Pelosok Desa
Ia tidak bisa mendapatkan ambulans dan kendaraan reyot itu menjadi satu-satunya pilihannya untuk mencari rumah sakit.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Gelombang kedua virus corona (Covid-19) yang mematikan di India telah menghancurkan kota-kota besar seperti New Delhi, Mumbai, Lucknow dan Pune.
Rumah sakit dan krematorium pun kini telah kehabisan ruang.
Bahkan mirisnya pemakaman berlangsung di lahan parkir mobil.
Selain itu, pandemi saat ini telah sangat kuat mencengkeram banyak kota kecil dan desa, dimana sebagian besar dampak pandemi di sana tidak dilaporkan.
Dikutip dari laman BBC, Kamis (29/4/2021), seorang warga India, Rajesh Soni menghabiskan waktu selama delapan jam membawa ayahnya dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain dengan tuk-tuk di distrik Kota di negara bagian utara Rajasthan pada hari Selasa lalu.
Ia tidak bisa mendapatkan ambulans dan kendaraan reyot itu menjadi satu-satunya pilihannya untuk mencari rumah sakit.
Baca juga: Belajar dari India, Batasi Kumpul Keluarga Saat Idul Fitri
Pada pukul 5 sore waktu setempat, ia memutuskan untuk mengakhiri pencarian ranjang rumah sakit karena kondisi ayahnya semakin memburuk.
Soni kemudian menyerahkan segalanya pada takdir dan pulang ke rumah.
"Saya memberinya obat-obatan di rumah, namun saya tidak yakin ia akan selamat. Kami dibiarkan mati di jalanan," kata Soni.
Ia menyampaikan bahwa beberapa rumah sakit swasta bahkan 'menipu' dirinya dan hanya mengambil uangnya dengan dalih untuk melakukan tes pada ayahnya.
Setelah itu, ia diberitahu untuk membawa ayahnya pergi karena di rumah sakit itu tidak ada tempat tidur yang kosong.
"Saya bukan orang kaya, tapi saya menghabiskan berapapun uang yang saya miliki untuk membayar sopir tuk-tuk dan rumah sakit. Sekarang saya akan meminjam sejumlah uang untuk membeli tabung oksigen untuk ayah di rumah," jelas Soni.
Kisah-kisah seperti itu telah menjadi hal yang umum di New Delhi, kota yang terkena dampak terparah di India, namun kisah serupa kini muncul pula dari kota-kota kecil di seluruh negeri.