13,5 Persen dari Total 570 Ribu Penduduk Suriname Adalah Keturunan Jawa
Ada juga tujuh warga keturunan Indonesia yang sukses menjadi anggota parlemen di Suriname.
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suku Jawa berada di Republik Suriname sudah sejak abad ke-19.
Angkatan pertama masyarakat Jawa di sana merupakan orang-orang yang dibawa oleh koloniakls Belanda dari Hindia Belanda (sekarang Indonesia).
Masyarakat Jawa di sana dinamakan etnis Jawa-Suriname, dan populasinya mencapai 13,5 persen dari total 570 ribu penduduk Suriname.
Hal ini diungkapkan Duta Besar RI di Suriname Julang Pujianto saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Kamis (29/4/2021).
Baca juga: Kisah Eks Kepala Polisi di Suriname Cari Keluarganya di Sleman, Berawal Live Streaming Campur Sari
"Masyarakat keturunan Jawa di Suriname jumlahnya kurang lebih 13,5 persen dari total jumlah penduduk 570 ribu. Misalnya persentase di angka 80 ribu hingga 100 ribu jiwa," ujar Julang.
Baca juga: Status Bebas Visa Indonesia-Suriname Resmi Berlaku
Julang mengungkapkan, puluhan tahun hidup di Suriname, masyarakat Jawa kini memiliki peran penting di pemerintahan.
Baca juga: KBRI Paramaribo Repatriasi 42 WNI dari Suriname
"Peran masyarakat Jawa sebagai bagian dari bangsa Suriname sangat penting di pemerintahan," tutur Julang.
Saat ini salah satu partai Jawa, yaitu Percaya Luhur, menjadi bagian daripada koalisi pemerintahan yang memimpin Suriname.
Selain itu ada seorang menteri Suriname yang merupakan keturunan Jawa.
Ada juga tujuh warga keturunan Indonesia yang sukses menjadi anggota parlemen di Suriname.
"Itu ada satu menteri yang berasal dari masyarakat Jawa, itu menteri dalam negeri namanya Bronto Somoharjdo," kata Julang.
Dia mengatakan, saat ini ada 7 anggota parlemen keturunan Indonesia di Suriname. Tiga dari NTT itu dari National Democratix Party, tiga lainya dari Progresif Reforming Party dan satu lagi dari partai lain.
Pada masa pemerintahan sebelumnya, lanjut Julang, juga ada keturunan Jawa di sana yang menjabat ketua parlemen dan mengisi slot menteri di beberapa sektor.
Menurut Julang, keterlibatan masyarakat Jawa dalam pemerintahan Suriname yang sah merupakan bukti bahwa masyarakat Jawa di sana memainkan peranan yang cukup penting.
"Jadi cukup penting peranan masyarakat Jawa di sini di bidang pemerintahan," ujar Julang.