Turunnya Popularitas PM Jepang Yoshihide Suga karena Berasal dari Non Fraksi di LDP
Sudah melebihi 200 hari sejak Yoshihide Suga menjabat sebagai PM Jepang. Namun kini kecenderungan popularitas di masyarakat Jepang terus menurun.
Editor: Dewi Agustina
![Turunnya Popularitas PM Jepang Yoshihide Suga karena Berasal dari Non Fraksi di LDP](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pm-jepang-yoshihide-suga-29-april-2021.jpg)
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sudah melebihi 200 hari sejak Yoshihide Suga menjabat sebagai PM Jepang. Namun kini kecenderungan popularitas di masyarakat Jepang terus menurun.
Terbukti dengan kekalahan telak kandidatnya di 3 tiga wilayah Jepang dalam pemilu hari Minggu (25/4/2021) lalu.
Masa jabatannya sebagai Ketua di LDP (partai liberal demokrat) berakhir 30 September 2021 dan masa jabatan anggota parlemen pada 21 Oktober berakhir, yang berarti berakhirnya pemerintahan Suga.
Oleh sebab itu harus dilakukan pemilu sebelum berakhirnya masa jabatan tersebut.
"Yoshihide Suga tampaknya tidak memberikan kekuasaan dan keleluasaan kebijaksanaan kepada orang lain. Banyak yang diputus sendiri. Permintaan pendapat kepada orang lain hanya basa-basi," papar sumber Tribunnews.com, Kamis (29/4/2021).
Itulah perbedaan dengan kekuatan Shinzo Abe, PM Jepang sebelumnya.
"Kurangnya kekuatan tim di sekitarnya karena dia berasal dari non fraksi di LDP," tambahnya.
Diskusi pada konferensi meja bundar menteri telah menghilang suasananya dan hanya kesimpulan yang diambil olehnya.
Seorang pejabat di Kantor Perdana Menteri berkata, "Saya tidak punya ruang untuk memberikan saran karena dia akan memutuskan sendiri semuanya secara diam-diam."
Kelihatan dari masalah makan malam steak pada bulan Desember tahun lalu sehingga efek berbahaya terlihat jelas.
Baca juga: Anak Muda Jepang 20 Tahunan Juga Beresiko Kehilangan Nyawa Jika Terkena Mutan Baru Corona
Pada hari pengumuman penangguhan proyek dukungan pariwisata "Go To Travel" juga terlihat sebagai keputusannya sendiri.
Segera setelah menyerukan kepada orang-orang untuk "meredakan liburan akhir tahun dan Tahun Baru," Suga bergabung dengan Sekretaris Jenderal LDP Toshihiro Nikai dan sejumlah besar selebriti dari berbagai bidang.
Pejabat partai yang berkuasa takut dengan sistem yang mendukung perdana menteri, "Mengapa tidak ada yang bisa menghentikannya?"