Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pelabuhan Tokyo akan ditetapkan sebagai "Area Pembatasan Mandiri Navigasi" selama berlangsungnya Olimpiade Paralimpiade mulai Juli 2021 mendatang.

"Kami berencana untuk mengatur navigasi terbesar pembatasan yang pernah ada di bagian pantai Jepang. Pengawasan sangat ketat akan dilakukan di pantai-pantai Jepang," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (1/4/2021).

Penjaga Pantai Jepang akan meminta para atlet untuk tidak berlayar di beberapa area Pelabuhan Tokyo di sekitar Desa Olimpiade dan tempat kompetisi.

Di Olimpiade Tokyo, banyak desa atlet dan tempat pertandingan terkonsentrasi di daerah pesisir Pelabuhan Tokyo, dan menurut Penjaga Pantai Jepang, lebih dari 300 kapal domestik dan asing berlayar rata-rata setiap hari di pintu masuk dan ke luar pelabuhan.

Untuk mencegah terorisme dan kecelakaan, pihak Penjaga Pantai Jepang meminta masyarakat untuk tidak berlayar di enam wilayah laut, antara lain di sekitar Dermaga Harumi, tempat Desa Olimpiade berada, dan kawasan di sekitar Taman Shiokaze yang menjadi lokasi pantai.

Baca juga: Anggota Keluarga Pengurus IOC Tak Bisa Masuk ke Jepang Saat Olimpiade

"Kami berencana untuk mendirikan sebuah "wilayah laut untuk menahan diri". Periode ini kira-kira dua bulan dari 13 Juli. Sedangkan Olimpiade mulai dari 23 Juli hingga 8 Agustus," ujar sumber itu.

Penjaga Pantai Jepang berencana untuk memberlakukan pembatasan berlayar terbesar yang pernah ada. Penjaga Pantai Jepang meminta semua kapal untuk bekerja sama dengan keamanan maritim.

"Kami akan melakukan segala upaya untuk memastikan kesadaran menyeluruh dan memastikan keselamatan dan keamanan maritim selama Olimpiade," katanya.

Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.