Mantan Presiden Maladewa Terluka Akibat Serangan Bom Rakitan
Presiden Maladewa Ibrahim Mohamed Solih, sekutu dekat Nasheed, mengatakan penyelidikan sedang dilakukan.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, MALE - Mantan Presiden Maladewa dan Ketua Parlemen Mohamed Nasheed terluka dalam ledakan di luar rumah keluarganya, Kamis (6/5/2021) waktu setempat.
"Setelah ledakan ... Ketua Parlemen Mohamed Nasheed menderita luka-luka dan saat ini menerima perawatan di Rumah Sakit ADK (di ibu kota Male)," kata pernyataan kepolisian Maladewa dikutuip Aljazeera, Jumat (7/5/20210).
Dua anggota keluarga dekat, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitifitas situasi, mengatakan kepada kantor berita Reuters, Nasheed masih bisa berbicara.
Ia merespon sebelum menjalani pembiusan untuk perawatannya. Belum ada pihak atau kelompok yang menyatakan bertanggungjawab atas serangan itu.
Presiden Ibrahim Mohamed Solih, sekutu dekat Nasheed, mengatakan penyelidikan sedang dilakukan.
Gambar dari saluran TV negara PSM menunjukkan petugas keamanan mengamankan tempat kejadian di ibu kota Male. Seorang turis asing juga terluka, saluran itu melaporkan.
"Mengutuk keras serangan terhadap Ketua Parlemen, Presiden Mohamed Nasheed malam ini," kata Menteri Luar Negeri Abdulla Shahid.
“Serangan pengecut seperti ini tidak memiliki tempat dalam masyarakat kita. Pikiran dan doa saya bersama Presiden Nasheed dan orang lain yang terluka dalam serangan ini, serta keluarga mereka. "
Cedera Akibat Serpihan Bom
Seorang anggota keluarga mengatakan Nasheed, 53, menderita beberapa luka.
“Mereka telah membiusnya. Ada luka yang lebih dalam di salah satu lengannya, ”kata anggota keluarga itu kepada AFP, berbicara tanpa menyebut nama.
Setidaknya satu pengawalnya juga dibawa ke rumah sakit. Saluran TV pemerintah PSM melaporkan seorang turis asing juga terluka.
Ledakan itu terjadi saat Nasheed masuk ke mobilnya di ibu kota Male. Ini dikemukakan seorang pejabat Partai Demokrat Maladewa (MDP) kepada AFP melalui telepon.
"Sepertinya semacam alat peledak rakitan, kemungkinan dipasang di sepeda motor yang diparkir," kata pejabat itu.
Penduduk di Male mengatakan ledakan itu terdengar di seluruh ibu kota. Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan sangat prihatin atas serangan terhadap Nasheed.
“Semoga dia cepat sembuh. Ketahuilah bahwa dia tidak akan pernah diintimidasi, ”kata Jaishankar di Twitter.
Nasheed menjadi ketua parlemen, posisi terkuat kedua di negara Samudra Hindia itu, setelah partainya menang telak dalam pemilihan pada April 2019.
Ia menjadi presiden pertama yang terpilih secara demokratis di negara itu setelah memenangkan pemilihan multipartai pertama pada 2008.
Dia digulingkan dalam kudeta pada 2012 dan tidak dapat mengikuti pemilihan presiden 2018 setelah dia dihukum atas tuduhan pidana.
Namun, dia kembali ke negara itu dari pengasingan setelah partainya memenangkan pemilihan presiden 2018 dan kemudian masuk parlemen.
Maladewa terkenal dengan pulau resor mewahnya tetapi jarang terjadi serangan kekerasan. Pada 2007, ledakan di sebuah taman di ibu kota melukai 12 turis asing.
Pada 2015, mantan Presiden Abdulla Yameen lolos tanpa cedera setelah terjadi ledakan di speedboat miliknya.(Tribunnews.com/Aljazeera/xna)