Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Seorang politisi senior oposisi pemerintah Jepang, Renho Murata (53) dari partai demokrat konstitusional mengungkapkan bahwa Komite Olimpiade Internasional (IOC) tidak memikirkan kepentingan masyarakat Jepang, hanya mikir uang saja.

"PM Jepang saya mau tanya. Kalau secara bersamaan ada atlit asing masuk rumah sakit perlu perawatan segera, bersamaan itu warga Jepang juga masuk di rumah sakit yang sama perlu perawatan segera pula, anda pilih mendahulukan yang mana?" tanya Renho pada sidang komite anggaran parlemen Jepang Senin (10/5/2021).

PM Jepang pun menjelaskan adanya tempat perawatan khusus bagi para atlit Olimpiade Jepang yang akan menangani mereka. Demikian pula masyarakat ada rumah sakit khusus yang dapat segera menangani mereka.

"Saya ingin mempertimbangkan menjadikannya turnamen yang aman dan terjamin, dengan mempertimbangkan situasi infeksi di masa depan di Jepang dan di luar negeri.  Penyelenggaraan Olimpiade pasti aman bagi masyarakat Jepang karena para atlit dan official telah dibatasi oleh ketentuan yang ada," papar PM Jepang Yoshihide Suga.

Mendengar jawaban demikian, Renho merasa cukup kaget sekali.

"Saya kaget luar biasa. Sebagai PM Jepang seharusnya anda langsung menjawab mendahulukan kepentingan masyarakat Jepang terlebih dulu seharusnya. Tetapi jawaban anda itu sangat mengecewakan saya sekali," ungkap Renho.

Selain itu Renho juga menyinggung soal IOC.

"Tentu saja IOC tidak akan pikirkan soal rakyat Jepang. mereka itu hanya pentingkan dan pikirkan uang saja, jadi pasti akan minta terus Olimpiade dilaksanakan saja," tekannya lagi.

Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.