Taliban Umumkan Gencatan Senjata Tiga Hari untuk Hormati Idul Fitri
Pejuang Taliban di Afghanistan mengumumkan gencatan senjata tiga hari dalam rangka Idul Fitri.
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Taliban mengumumkan gencatan senjata tiga hari di seluruh Afghanistan untuk menandai liburan Idul Fitri pekan. Pengumuman hari Senin (10/5) itu hanya mem gencatan senjata selama dua hari.
Gencatan senjata diumumkan setelah Taliban disalahkan karena menewaskan lebih dari 50 orang, mayoritas perempuan muda,,dalam serangan bom di luar sekolah di modal.
Tawaran gencatan senjata datang ketika Amerika Serikat terus menarik 2.500 pasukan terakhirnya dari negara yang dilanda kekerasan itu, meskipun upaya perdamaian antara Taliban dan pemerintah Afghanistan gagal untuk mengakhiri perang selama beberapa dekade.
"Mujahidin Imarah Islam diperintahkan untuk menghentikan semua operasi ofensif terhadap musuh di seluruh negeri dari hari pertama hingga hari ketiga Idul Fitri," sebuah pernyataan yang dirilis oleh Taliban.
"Tetapi jika musuh melakukan serangan atau serangan apa pun terhadap Anda selama hari-hari ini, bersiaplah untuk dengan kuat melindungi dan mempertahankan diri Anda dan wilayah Anda," tambahnya.
Baca juga: 68 Orang Tewas, RI Kutuk Serangan Brutal yang Sasar Sekolah di Afghanistan
Idul Fitri menandai berakhirnya bulan puasa umat Islam di bulan Ramadan, dan hari raya dimulai sesuai dengan penampakan bulan baru.
Taliban mengumumkan gencatan senjata serupa tahun lalu untuk menandai hari raya Islam.
Pemerintah biasanya membalas dengan gencatan senjata.
Fraidon Khawzon, juru bicara pemimpin negosiator Abdullah Abdullah, mengatakan tadi pagi, “Kami menyambut baik pengumuman itu .... Republik Islam juga siap dan akan segera mengumumkan."
Ledakan di Sekolah
Tawaran terbaru datang setelah pemerintah menyalahkan Taliban atas serangan hari Sabtu di luar sekolah perempuan di Dasht-e-Barchi.
Kota ini berada pinggiran ibu kota yang sebagian besar dihuni oleh komunitas Syiah Hazara, yang sering menjadi sasaran militan Islam Sunni ekstremis.
Baca juga: AS Kerahkan Belasan Pesawat Tempur untuk Lindungi Pasukan selama Penarikan dari Afghanistan
Serangkaian ledakan di luar sekolah - ketika warga berbelanja menjelang liburan - menewaskan lebih dari 50 orang dan melukai lebih dari 100 orang.
Itu adalah serangan paling mematikan dalam lebih dari setahun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.