Anak-anak dan Perempuan Tewas Dalam Serangan Puluhan Roket Israel
Puluhan orang, wanita dan anak-anak, tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam serangan puluhan roket Israel ke Masjid Al Aqsa dan Jalur Gaza
Editor: hasanah samhudi
Garis Merah
Memperkuat serangannya terhadap Jalur Gaza Senin lalu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan operasi terbuka terhadap Hamas. Dalam pidatonya, Netanyahu menuduh kelompok itu melewati "garis merah" dengan tembakan roket terbaru dan menjanjikan tanggapan yang keras. "Siapapun yang menyerang kami akan membayar mahal," katanya.
Tentara Israel mengatakan seorang warga sipil di selatan negara itu menderita luka ringan ketika sebuah kendaraan diserang oleh rudal anti-tank dari Gaza.
Abu Obeida, juru bicara sayap militer Hamas, mengatakan serangan di Yerusalem adalah tanggapan atas apa yang dia sebut sebagai "kejahatan dan agresi" Israel di kota itu. "Ini adalah pesan yang harus dipahami musuh dengan baik," katanya.
Dia mengancam lebih banyak serangan jika pasukan Israel masuk kembali ke kompleks Masjid Al Aqsa atau melakukan pengusiran paksa terhadap keluarga Palestina dari lingkungan Yerusalem Timur.
Baca juga: Ini Pernyataan Resmi Kedubes Palestina Soal Peristiwa di Sheikh Jarrah
Pengusiran paksa
Ketegangan di Yerusalem Timur yang diduduki telah dipicu oleh pengusiran paksa yang direncanakan terhadap puluhan warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah.
Pemukim ilegal Israel ingin mengambil alih properti keluarga Palestina di sana.
Warga sekitar dan aktivis solidaritas lokal dan internasional telah menghadiri acara dalam beberapa hari terakhir untuk mendukung keluarga Palestina di bawah ancaman pengusiran paksa.
Mahkamah Agung Israel pada hari Senin menunda keputusan penting dalam kasus tersebut, dengan alasan "keadaan".
Polisi perbatasan dan pasukan Israel telah menyerang aksi duduk tersebut menggunakan air sigung, gas air mata, peluru berlapis karet, dan granat kejut. Puluhan warga Palestina telah ditangkap.
Baca juga: Penggusuran Warga Palestina di Yerusalem Ditunda setelah Bentrok dengan Polisi Israel
Nida Ibrahim dari Al Jazeera, melaporkan dari Ramallah, mengatakan "banyak protes spontan" telah terjadi di seluruh Tepi Barat yang iduduki sebagai dukungan.
“Kami telah mendengar orang-orang meneriakkan slogan-slogan untuk mendukung mereka yang berada di Yerusalem Timur dan Sheikh Jarrah, meneriakkan untuk kebebasan, agar orang-orang Palestina tidak dievakuasi dari rumah mereka,” ujarnya.
Amerika Serikat dan Uni Eropa telah menyatakan keprihatinan yang mendalam atas kerusuhan di Yerusalem Timur, mendesak Israel untuk menenangkan situasi dan tidak melakukan pengusiran paksa. Sekutu Arab di Israel, bersama dengan Turki, juga mengutuk tindakan Israel.