TRIBUNNEWS.COM, PALESTINA -  Sekitar 21 warga Palestina, termasuk anak-anak, dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza yang terkepung Selasa (11/5/2021).

Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan serangan tersebut berlangsung setelah Hamas melepaskan roket dari wilayah pantai menuju Israel.

Serangan itu terjadi menyusul berakhirnya ultimatum kelompok yang menuntut Israel mundur dari kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem.

Sebelumnya, ketegangan di kompleks Masjid Al Aqsa meningkat pada Senin (10/5/2021).

Al Aqsa dikenal sebagai situs yang paling suci ketiga dalam Islam yang juga dihormati oleh orang Yahudi.

Baca juga: Anggota DPR Sebut Penyerangan Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa Tak Bisa Ditolerir

Lebih dari 300 warga Palestina terluka ketika polisi Israel menyerbu masjid, menembakkan peluru karet, granat kejut dan gas air mata.

Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan mendesak tentang kerusuhan di Yerusalem, ketika para pemimpin dunia mendesak penurunan ketegangan.

Dilansir Al Jazeera, berikut pembaruan terkini:

130 Sasaran Militer

Tentara Israel mengatakan pada Selasa (11/5/2021) bahwa mereka telah mencapai 130 "sasaran militer" di Gaza, menewaskan 15 "operasi Hamas dan Jihad Islam" dalam serangan balasan setelah kelompok Palestina meluncurkan serangan roket ke Israel.

"Kami telah menyerang 130 sasaran militer yang sebagian besar dimiliki oleh Hamas," ungkap kelompok yang mengontrol jalur Gaza yang diblokade, juru bicara militer Israel Jonathan Conricus mengatakan kepada wartawan.

"Menurut perkiraan kami saat ini, kami telah membunuh 15 operasi Hamas dan Jihad Islam," kata dia seperti dikutip kantor berita AFP.

Tidak jelas apakah jumlah korban tewas yang dilaporkan Israel termasuk dalam 21 orang yang dilaporkan oleh pejabat Palestina tewas di Gaza.

Pejabat Palestina sebelumnya mengatakan bahwa anak-anak termasuk di antara korban jiwa dalam serangan udara Israel terbaru.

Baca juga: 200 Warga Palestina Terluka Diserang Saat Salat Tarawih, RI Kecam Serangan Israel di Masjid Al Aqsa