Pemerintah Minta Perusahaan Jepang Vaksinasi Karyawan dan Masyarakat Sekitar di Rumah Sakitnya
Kebijakannya adalah menciptakan sistem yang dapat digunakan tidak hanya untuk karyawan tetapi juga untuk inokulasi warga sekitar
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Taro Kono, menteri yang bertanggung jawab atas reformasi administrasi, dan penanggungjawab vaksinasi di Jepang, bertemu dengan Wakil Ketua Keidanren Tetsuro Tomita (69) Kamis ini (13/5/2021) dan meminta kerja sama dalam inokulasi pekerjaan vaksin virus corona baru menggunakan klinik dan rumah sakit milik perusahaan.
"Kebijakannya adalah menciptakan sistem yang dapat digunakan tidak hanya untuk karyawan tetapi juga untuk inokulasi warga sekitar," ungkap sumber Tribunnews.com Kamis (13/5/2021).
Usai pertemuan tersebut Tomita menyampaikan kepada wartawan hal-hal pembicaraan tadi.
"Ada penjelasan dari Menteri Kono bahwa saat ini kekurangan tenaga medis dan tempat untuk melakukan vaksinasi," ungkap Tomita yang juga Chairman JR East.
Pada saat yang sama, setelah vaksinasi, juga diwajibkan untuk memperkenalkan "cuti vaksin" yang memungkinkan karyawan untuk mengambil cuti atau bolos kerja jika terjadi reaksi samping.
Selain itu, Tomita mengatakan, “Disepakati pada Rapat Ketua dan Wakil Ketua Keidanren bahwa kemajuan vaksinasi akan menjadi kekuatan yang besar bagi pemulihan ekonomi. Saya ingin merespon secepat mungkin mengenai gagasan tentang meminta pertimbangan vaksinasi di tempat kerja tersebut."
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.